Rezim Suriah Kembali Bombardir Kota Douma, 50 Warga Sipil Gugur

This picture released by the Douma Revolution News Network on their Facebook page, shows Syrians inspecting damage following a Syrian government airstrike on the Damascus suburb of Douma, Syria, Saturday, Aug. 22, 2015. Syrian activists said that at least 20 people have been killed and dozens wounded in government airstrikes on Douma. (Firas Abdullah/Douma Revolution News Network Facebook page via AP)
Para petugas dari warga sipil Suriah sedang memeriksa dan mengevakuasi para korban serangan udara rezim Suriah di Kota Douma, timur laut Damaskus, Sabtu, 22 Agustus 2015 (Foto: AP)

DOUMA (SALAM-ONLINE): Setidaknya 50 mayat dievakuasi dari bangunan yang telah rata dengan tanah setelah serangan udara biadab dan pengecut militer rezim Suriah menghantam wilayah pemukiman yang dikuasai para pejuang di Kota Douma, sekitar 15 km timur laut dari Damaskus, pada Sabtu (22/8), kata petugas lokal.

Dilaporkan, korban meninggal berada di bawah puing-puing bangunan yang ditempati oleh puluhan keluarga di kota Douma, termasuk kaum wanita, remaja dan anak-anak. Puluhan korban dibawa ke rumah sakit lapangan (RSL). Sekitar 200 orang warga mengalami luka.

Petugas di lapangan mengatakan 20 mayat telah diidentifikasi. Namun diperkirakan korban meninggal akan bertambah, karena pencarian korban masih dilakukan dari empat bangunan bertingkat yang mengalami bombardir paling parah.

“Ada seluruh keluarga yang masih berada di bawah reruntuhan. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati,” kata Majd, seorang petugas dari korps pertahanan sipil Suriah, sebuah kelompok yang beroperasi di wilayah oposisi, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (22/8).

Sebelumnya, pada Ahad, 16 Agustus 2015 lalu, rezim Suriah juga membombardir Kota Douma dengan korban meninggal lebih dari 100 warga sipil dan tak kurang 240 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, seperti dilansir Alarabiya, Sabtu (22/8), serangan Ahad (16/8) pekan lalu, menewaskan 117 orang. Serangan biadab dan membabi buta terhadap warga sipil Suriah itu menimbulkan kecaman keras dari dunia internasional. Cuma mengecam. Faktanya, serangan keji itu terus berlanjut.

Serangan Ahad pekan lalu itu dikatakan sebagai salah satu yang paling berdarah sepanjang lebih empat tahun perang yang telah menewaskan sekitar 250.000 orang dan membuat jutaan pengungsi mengalir ke negara tetangga seperti Yordan, Lebanon, Turki dan ke beberapa negara Eropa lainnya, bahkan hingga Asia seperti Malaysia.

Sebuah komisi penyelidikan PBB dalam perang Suriah sebelumnya menyatakan bahwa rezim Suriah telah melancarkan serangan udara tanpa pandang bulu, termasuk penggunaan bom barel yang secara rutin dijatuhkan di wilayah yang ramai oleh aktivitas warga. (mus/salam-online)

Sumber: Reuters, Al Arabiya

Baca Juga