SOLO (SALAM-ONLINE): Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dalam investigasinya beberapa waktu lalu mengungkap penangkapan yang dialami Sugiyanto pada hari Rabu, 12 Agustus 2015 sekitar bukul 13.00 di daerah Semanggi Pasar Kliwon, Solo. Sugiyanto alias Gianto adalah warga Mojo Rt 06 Rw 05 Semanggi Pasar Kliwon Solo. Ia diciduk Densus 88 pada Rabu (12/8) setelah shalat zuhur berjamaah di masjid.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi telah ditemukan fakta-fakta, di antaranya, Sugiyanto sudah dibuntuti setelah dia keluar dari masjid sehabis melaksanakan shalat zuhur berjamaah, hingga kemudian ditabrak dengan motor gede.
Ketika ditabrak, Sugiyanto jatuh ke selokan bersama sepeda motor maticnya. Saat itulah dia dihajar oleh 3 orang. Setelah itu ia ditodong pakai pistol oleh seseorang yang mengaku polisi.
“Secara cepat, lalu saksi mendengar suara tembakan dan kaki Sugiyanto terkena luka tembak,” ungkap Humas LUIS Endro Sudarsono dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (24/8). “Setelah ditembak, Sugiyanto dibawa dan dimasukkan ke dalam mobil boks,” lanjutnya.
Kesaksian Sugiyanto ditembak terungkap setelah Komnas HAM dan Tim Pembela Muslim (TPM) melakukan investigasi di daerah Semanggi, Ahad 16 Agustus 2015 lalu. Di depan beberapa anggota Komnas HAM dan anggota TPM saksi menjelaskan tentang situasi penangkapan terhadap Sugiyanto. Koordinator Sub Komisi Pemantauan dan Investigasi Komnas HAM Siane Indriani meminta kepada pemerintah untuk menghentikan proyek “terorisme”. ”Stop proyek ‘terorisme’,” tegasnya. (salam-online)