JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aksi mahasiswa turun ke jalan mulai marak lagi di berbagai daerah sejak terjadinya tindakan anarkis yang dilakukan oleh aparat kepolisian di depan istana negara, Jumat (11/9) lalu. Saat itu berlangsung aksi tarik mandat Jokowi-JK oleh Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia (SNPI).
Kemarahan Mahasiswa memuncak ketika salah seorang pentolan Aliansi Tarik Mandat (ATM), yakni Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula dikeroyok oleh sejumlah oknum Polisi ketika aksi berlangsung jumat lalu.
Pada Senin 14 September 2015 Dewan Pimpinan Daerah DPD IMM Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan demonstrasi di Bunderan BI Kota Mataram.
“Lagi-lagi aksi dinodai dengan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang alih-alih mengamankan jalannya aksi,“ ujar Ketua Umum DPP IMM kepada salam-online, Senin (14/9).
Selanjutnya aksi serupa juga digelar oleh DPD IMM Maluku bersama Komisariat IMM Se Kota Ambon. Pada saat yang sama demonstrasi juga dilakukan oleh Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
“Kami akan terus mengadakan aksi demonstrasi mahasiswa dari berbagai daerah untuk menuntut Jokowi-JK mundur karena tidak mampu menstabilkan ekonomi dan gagal mensejahterakan rakyat,” tegasnya.
Ia mengatakan, pemerintah harus menurunkan harga bahan pokok makanan yang menyulitkan masyarakat.
Beni juga mendesak distopnya pemutusan hubungan kerja (PHK), mundurnya rezim otoriter Jokowi-JK dan mengutuk keras tindakan represif polisi saat Aksi Tarik Mandat di depan istana Jumat lalu. (EZ/salam-online)