JAKARTA (SALAM-ONLINE): Abdel Fattah Al-Sisi adalah pemimpin kudeta berdarah di Mesir pada 2013. Banyak pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan seperti pembantaian yang dilakukan rezim Al-Sisi, sebagaimana diungkap kembali oleh Aliansi Indonesian Society for Humanity (ISFH).
“Banyak pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan yang sudah dilakukan Al-Sisi terhadap warga sipil,” ujar Koordinator ISFH Noval Abuzar kepada salam-online, di sela-sela unjuk rasa menolak kedatangan Al-Sisi di depan Kedubes AS, Jumat (4/9).
Pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan itu, antara lain, pembantaian Garda Republik (8 Juli 2013), pembantaian Stadion Manshuroh (19 Juli 2013), pembantaian Monumen Sadat (27 Juli 2013), pembantaian Nadhoh Square dan pembantaian Rabiah (14 Agustus 2013), pembantaian Ramsis (16 Agustus 2013), pembantaian Abou Zabal (18 Agustus 2013).
“Hasilnya, ribuan warga sipil tak bersalah meregang nyawa dan lebih dari 300 tahanan meninggal di dalam penjara,“ ungkap Noval.
Ia mengatakan, pembantaian yang dilakukan Al-Sisi terhadap rakyat Mesir didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Lebih lanjut, menurutnya, dana yang dikeluarkan dari militer Amerika Serikat diberikan kepada Mesir melalui Al-Sisi dalam melakukan pembantaian tersebut.
“Hari ini kita kenapa kumpul di depan kedubes Amerika, karena kita ketahui bersama kejahatan ini juga berasal dari Amerika. Dana yang disumbangkan pertama oleh militer Amerika Serikat adalah untuk Mesir. Jadi sekutu Amerika di Timur Tengah adalah Mesir, dalam hal ini adalah Al-Sisi, “ tutur Noval.
Saat ini, Al-Sisi tengah melakukan kunjungan kerja di belahan dunia Timur yang diagendakan berlangsung antara 29 Agustus hingga 5 September. Sebelumnya, Al-Sisi mengunjungi Singapura dan Cina. Al-Sisi dijadwalkan bertandang ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Jokowi hari ini.
Aksi demo yang dilakukan ISFH diawali dengan long march dari Masjid Istiqlal menuju Kedutaan Amerika Serikat yang dilanjutkan menuju Mahkamah Agung Indonesia untuk melaporkan kejahatan yang dilakukan Al-Sisi ke Mahkamah Internasional. (EZ/salam-online)