Ketum DPP IMM Jadi Korban Pemukulan Polisi Saat Aksi Tuntut Jokowi-JK Mundur

Ketua DPP IMM Beni Pramula saat bersama ribuan massa menuntut Jokowi-JK mundur-jpeg.image
Ketua DPP IMM Beni Pramula (kanan) saat bersama ribuan massa menuntut Jokowi-JK mundur

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aksi kepung istana yang dilakukan ribuan massa Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia di depan Istana Negara, Jumat (10/9) berakhir ricuh.

Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Beni Pramula menjadi korban pemukulan seorang polisi. Beni justru dipukul saat hendak melerai keributan antara polisi dan mahasiswa.

Beni menceritakan, sikap represif aparat bermula saat mahasiswa dan polisi saling dorong. Beni yang mencium gelagat provokasi, mengintruksikan agar anggotanya mundur sambil berjalan menuju barisan paling depan aksi. Sayangnya, begitu sampai di depan, kepalan polisi secara tiba-tiba mendarat di wajahnya.

“Ya ada pemukulan, kami juga sudah visum,” ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/11).

Namun begitu, Beni meminta para kader IMM untuk mengikhlaskan insiden itu. Sementara di satu sisi tetap meminta kader meneruskan perjuangan melengserkan rezim Jokowi-JK yang dinilai sudah tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Baca Juga

“Ikhlaskan hati kawan-kawan. Perjuangan harus tetap berlanjut betapapun panasnya terik matahari dan tajamnya aspal jalanan. Perubahan kerap datang dari yang segelintir itu. Pentungan polisi, tinju, peluru karet, dan gas air mata yang mereka hantamkan ke kita belumlah berat dibanding penderitaan rakyat. Namun jika kita berhenti maka nestapa rakyat akan terjadi sepanjang zaman,” serunya.

“Tidak usah marah dan menghujat polisi. Maafkan saja mereka. Barangkali letih menjaga aksi kita yang setiap hari tiada henti sehingga mereka anarki,” lanjut presiden Organisasi Pemuda Asia Afrika itu.

Sebelumnya, segenap elemen mulai dari mahasiswa, pemuda, pedagang kaki lima, dan buruh ikut bergabung bersama Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia dalam aksi menuntut Jokowi-JK mundur. Beberapa organisasi kepemudaan juga turut ambil bagian dalam aksi ini, seperti IMM, Barisan Oposisi Nasional, PMKRI, GPII, Himmah Alwasliyah, Papernas, APKLI, dan Aliansi Tarik Mandat (ATM).

“Tidak hanya itu, kami juga mendesak Jokowi-JK mundur karena gagal mewujudkan kedaulatan bangsa dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Turunkan Jokowi-JK! Turunkan harga! Jangan ada PHK dan usir pengusah yang tidak nasionalis!” tuntut Beni mewakili seruan Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia. (RMOL.co)

Baca Juga