Pernyataan Rasis PM Hongaria: “Kami tak Ingin Muslim dalam Jumlah Besar Masuk ke Negara Kami”
BUDAPEST (SALAM-ONLINE): Beginilah nasib pengungsi Muslim yang ditindas di negaranya. Pemandangan beberapa keluarga pengungsi yang merebahkan dirinya di rel kereta di Hongaria, karena ingin melarikan diri dari kejaran polisi, menuai kecaman yang ditujukan kepada penguasa Hongaria.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan bahwa ia tidak ingin arus (pengungsi) Muslim dalam jumlah yang besar masuk ke negaranya. Pernyataan ini merespon lonjakan pengungsi yang mencoba untuk memasuki negara itu.
“Saya pikir kami memiliki hak untuk memutuskan bahwa kita tidak ingin sejumlah besar orang Muslim di negara kita,” kata Orban kepada wartawan di luar markas Uni Eropa di Brussels, seperti dikutip Aljazeera, Jumat (4/8).
Orban mengatakan mereka (pengungsi, red) melarikan diri akibat konflik di negara-negara mereka seperti Suriah. Para pengungsi itu mencoba untuk menyeberang ke Hongaria. Saat ini negara itu membangun pagar di sepanjang perbatasan.
“Tolong jangan datang … Ini berisiko untuk datang. Kami tidak dapat menjamin bahwa Anda akan diterima,” seru Orban di Brussels.
“Kami Hongaria penuh ketakutan, orang di Eropa penuh ketakutan karena mereka melihat bahwa para pemimpin Eropa, tidak mampu mengendalikan situasi,” ujar Orban.
“Kita tidak boleh melupakan bahwa mereka yang datang ke sini membawa agama dan kebudayaan yang berbeda,” kata Orban dalam pernyataan yang dinilai rasis.
Pernyataan diskriminatif, rasis dan Islamofobia ini disampaikan Orban, menanggapi ribuan pengungsi yang menumpang kereta menuju perbatasan, namun bentrok dengan polisi Hongaria. Diberitakan, ribuan pengungsi tidur di luar stasiun kereta api di ibu kota Budapest. Polisi mencegah mereka untuk masuk ke negara itu.
Polisi Hongaria menghentikan kereta sebelum sampai di tujuan. Polisi memaksa pengungsi menaiki bus dan membawa mereka ke sebuah kamp pengungsi, kantor berita negara MTI melaporkan.
Beberapa keluarga menempelkan dan merebahkan badannya di rel kereta setelah mencoba melarikan diri dari polisi.
Pemandangan itu dinilai tak manusiawi. Tak pelak, Hongaria pun banyak menuai kritik dalam menangani arus pengungsi ke Eropa. (mus/salam-online)
Sumber: Aljazeera