Di Tanwir IMM, Ketua MPR Singgung Aliansi Tarik Mandat Jokowi-JK

Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketum DPP IMM Beni Pramula-jpeg.image
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketum DPP IMM Beni Pramula di Tanwir IMM ke-XXVI Manado, 29-31 Oktober 2015 (Dokumentasi BP)

MANADO (SALAM-ONLINE): Ketua MPR RI Zulkifli Hasan hadir di acara Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  (IMM) ke-XXVI yang diselenggarakan 29-31 Oktober di Manado. Pelaksanaan agenda yang bertaraf Nasional, Tanwir IMM, merupakan forum tertinggi kedua organisasi mahasiswa Muhammadiyah ini setelah muktamar.

Forum ini, selain mengevaluasi kepemimpinan paruh periode, membahas agenda-agenda strategis kebangsaan, juga jadi ajang konsolidasi gerakan, organisasi, kaderisasi sekaligus musyawarah untuk menetapkan tuan rumah Muktamar IMM yang akan dilangsungkan pada 2016 mendatang.

Ketua MPR Zulkifli Hasan berkenan memberikan kuliah umum. Ia menyinggung aksi Aliansi Tarik Mandat (ATM) Jokowi-JK yang akhir-akhir ini kerap menggalang massa untuk melakukan demonstrasi di istana dan DPR agar mencabut mandat presiden dan wakil presiden yang dinilai gagal dalam memimpin negara.

“Zulkifli mengapresiasi gerakan ATM yang dengan berani mengkritisi pemerintahan dan merespon problematika kebangsaan yang sedang mengalami masalah multi dimensi ini,” ungkap Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula kepada redaksi, Jumat (30/10).

Menurutnya, roda sejarah selalu mencatat gerakan pemuda dan mahasiswa Indonesia yang menjadi garda terdepan dalam membangun bangsanya, menjadi lokomotif setiap perubahan.

Beni mengutip perkataan Zulkifli yang menyatakan boleh-boleh saja demo untuk menyampaikan aspirasi, namun tuntutan yang disampaikan oleh ATM untuk mencabut mandat presiden tentu harus memiliki landasan hukum yang kuat sesuai dengan konstitusi.

Baca Juga

“Lagi pula Jokowi-JK baru setahun memimpin, belum ada indikator yang dapat jadi landasan keberhasilan atau kegagalan dalam pemerintahan ini,” ujar Zulkifli Hasan di hadapan peserta Tanwir IMM, Jumat (30/10).

Zulkifli mempersilakan IMM untuk menyampaikan aspirasinya. “Itu sah dan dilindungi undang-undang, yang penting jangan anarki. Silakan berunjuk rasa kalau-kalau niatnya memang untuk menyampaikan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah,” terangnya.

Pada forum Tanwir yang dihadari oleh perwakilan dewan pimpinan daerah DPD IMM se-Indonesia tersebut Zulkifli menitiktekankan pesannya agar mahasiswa hari ini mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global.

“Mahasiswa dan pemuda Indonesia harus memperkaya sumber daya diri dengan kemampuan berwirausaha, menjadi enterpreuner, tidak awam dengan sektor industri,” tandas Zulkifli.

“Jadilah pemuda mandiri dengan menguasai sektor-sektor ekonomi dan usaha kreatif. Adinda-adinda harus mampu bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang akan datang,” demikian Zulkifli Hasan. (EZ/salam-online)

Baca Juga