Gagal Perangi Mujahidin Suriah dari Udara dan Darat, Rusia Luncurkan Rudal Lewat Jalur Laut
SALAM-ONLINE: Angkatan Laut Rusia luncurkan empat kapal perangnya dan menembakkan rudal sebanyak 26 kali ke arah Suriah pada Kamis (8/10). Hal ini diumumkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. Rudal-rudal itu ditembakkan dari laut Kaspia.
“Empat kapal rudal telah diluncurkan dengan 26 rudal jelajah pada 11 target. Menurut data kontrol objektif, semua target hancur. Tidak ada obyek sipil mengalami kerusakan,“ demikian klaim Shoigu, seperti dilansir CNN, Kamis (8/10).
Shoigu mengatakan serangan diluncurkan dari Laut Kaspia menggunakan rudal jarak jauh yang terbang 1.500 kilometer (930 mil). Serangan rudal itu berasal dari armada Rusia di Laut Kaspia, yang berbatasan dengan Rusia, Iran dan tiga negara pantai lainnya.
Senjata-senjata presisi itu, klaim pihak Rusia, berhasil menghantam semua target yang dituju. Serangan itu memerlukan kerjasama dengan Amerika, Iran dan Irak, karena rudal harus melakukan perjalanan melalui wilayah udara mereka untuk mencapai Suriah.
Sebelumnya, kapal perang Rusia memainkan peran kunci dalam menyebarkan pesawat tempur Rusia ke Suriah, menyalurkan peralatan dan perlengkapan ke sebuah pangkalan udara di dekat Latakia dan pangkalan Angkatan Laut lama di Tartus.
Sepekan sudah Rusia melancarkan serangan udara terhadap basis-basis Mujahidin atau barisan oposisi penentang rezim Basyar Asad, tapi gagal, termasuk serangan lewat darat. Serangan udara tersebut justru mengenai sejumlah korban dari warga sipil. Ada lebih dari 120 serangan yang dilancarkan. Sekarang Angkatan Laut bergabung dengan Angkatan Udara Rusia dalam operasi yang sama.
Sebelumnya diberitakan pula, Rusia mengalami kegagalan dalam serangan darat yang dilancarkan pada Rabu (7/10) lalu. Bahkan setidaknya 24 tank rezim Suriah dan militer Rusia hancur. Kekalahan juga dirasakan oleh Rusia setelah sebanyak 6 tank mereka berhasil ditembak oleh pasukan Mujahidin Suriah pada Kamis (8/10) kemarin.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan telah menandatangani kerja sama baru antara Rusia dengan rezim Basyar Asad guna menghancurkan barisan penentangnya di Suriah. (EZ/salam-online)
Sumber: CNN