Hindari Perpecahan, ANNAS Bersama Masyarakat dan MUI Bogor Cegah Perayaan Asyuro Syiah

Ahmad Iman-Ketua ANNAS Bogor-jpeg.image
Ketua ANNAS Kota Bogor Ustadz Ahmad Iman (Dokumentasi salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Menyikapi akan diselenggarakannya hari perayaan Asyuro Syiah Jumat (23/10) ini, Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) bersama masyarakat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor dengan izin Allah berhasil mencegah digelarnya acara tersebut.

Ketua ANNAS Bogor Ustadz Ahmad Iman mengatakan, ANNAS bersama masyarakat dan MUI bergerak menggagalkan acara yang akan diadakan Syiah ini berdasarkan buku keluaran MUI yang menyebutkan bahwa Syiah ini sesat dan menyesatkan.

“Berawal dari masyarakat Muslim, ormas Islam dan MUI datang ke Wali Kota Bogor pada Rabu (21/10) untuk mengadakan rapat koordinasi dengan Kapolres, Dandim, dan Pemkot Kota Bogor, masing-masing beserta jajarannya, terkait perayaan Hari Raya Syuro dan kegiatan mobilisasi massa kaum Syiah di wilayah Kota Bogor yang puncaknya akan digelar pada Jumat (23/10),” ungkap Ahmad Iman kepada salam-online, Jumat (23/10).

Laporan tersebut, lanjut Ahmad Iman, diapresiasi oleh Pemerintah Kota Bogor dengan mengeluarkan surat edaran agar kegiatan perayaan hari raya Asyuro Syiah itu dibatalkan.

“Kita sudah sampaikan bagaimana kesesatan Syiah, dan bahayanya untuk NKRI. Karena Syiah itu bukan Islam, Alhamdulillah pemerintah sendiri tidak mengakui keberadaan Syiah yang mengaku sebagai bagian dari Islam itu,” tuturnya.

Baca Juga

Ketua FORKAMI ini menyampaikan bahwa ANNAS bersama masyarakat, ormas Islam dan MUI mencegah perayaan tersebut terjadi karena dikhawatirkan akan terjadi perpecahan di masyarakat dan di antara kaum Muslimin.

“Saya menghindari terjadinya perpecahan di masyarakat, saya khawatir ada perpecahan di antara masyarakat, akhirnya saya surati pemerintah, dan Syiah ini jelas dilarang di kota Bogor, pemerintah saja tidak mengakui adanya Syiah,” kata Ahmad Iman.

Pelarangan tersebut, ujarnya, dihasilkan dari hasil Rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) Kota Bogor, MUI dan masyarakat Muslim serta aktivis yang menginginkan kondusivitas di Kota Bogor. Masyarakat Muslim bersama MUI mengapresiasi surat edaran wali kota yang melarang perayaan Hari Asyuro Syiah tersebut.

Ia menegaskan, Syiah tidak diakui di Indonesia. Karenanya, aparat terus berkoordinasi dengan ANNAS untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami dari ANNAS bekerja untuk menyadarkan orang bahwa Syiah ini mengancam dan membahayakan NKRI,” tandasnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga