KH Athian Ali Ingatkan Umat Islam tidak Terpedaya oleh Syiah

Jpeg
Ketua ANNAS Pusat KH Athian Ali M. Da’i, MA saat menyampaikan orasinya dalam acara Deklarasi ANNAS DKI Jakarta, Ahad (25/10) di Majelis Ta’lim As-Syafi’iyah, Masjid Al Barkah, Bali Matraman, Tebet, Jakarta (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali M. Da’i, Lc, MA mengatakan bahwa tidak ada seorang pun manusia yang seharusnya meragukan kesesatan kelompok Syiah dan ancamannya.

“Kalau masih ada orang yang meragukan kesesatan Syiah, artinya orang itu tidak pernah tahu apa itu Syiah, bahkan mungkin ia tidak tahu tentang Islam, terutama fungsi Al-Qur’an sebagai Al-Furqon (pembeda antara al-Haq dan al-Bathil, red), atau kemungkinan ia tertipu, terpedaya oleh akidah orang Syiah,” kata KH Athian Ali saat menyampaikan orasinya dalam acara Deklarasi ANNAS ntuk DKI Jakarta di Majelis Ta’lim As-Syafi’iyah, Masjid Al Barkah, Bali Matraman, Tebet, Jakarta, Ahad (25/10).

“Syiah bukan hanya sesat dan menyesatkan, Syiah telah menodai kesucian Islam,” tegasnya.

Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) ini menyebutkan penghinaan yang dilakukan oleh kelompok Syiah merupakan fakta nyata kesesatan Syiah.

“Syiah bukan hanya mencela para sahabat, mereka juga mencaci istri Rasulullah bahkan melaknatnya. Rasul pun mereka hina, mereka anggap Rasul telah gagal membawa risalah-risalah, terbukti sepeninggal beliau seluruh sahabat mereka kafirkan,” tandas Athian.

Tak cukup hanya sampai di situ, ungkap Athian, mereka pun menghina Allah.

“Mereka katakan Al-Qur’an bukan kitab suci. Menurut Syiah, Allah telah gagal dan Al-Qur’an sekarang bukan kitab suci yang benar,” ujarnya menerangkan penghinaan kaum Syiah terhadap Allah.

Baca Juga

Athian mengimbau agar kaum Muslimin tidak tertipu oleh kelompok Syiah terkait pengakuan mereka yang menyatakan bahwa mereka bagian dari Islam.

“Umat Islam jangan sekali-kali kita tertipu orang Syiah. Mustahil mereka beriman kepada Al-Qur’an,” Athian mengingatkan.

KH Athian menegaskan kembali, bukankah Al-Qur’an yang ada di tangan kita dihimpun pada masa pemerintahan Abu Bakar As-Shiddiq? Kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Umar bin Khaththab, lalu dikumpulkan sebagai mushaf oleh Usman bin Affan. Tiga sahabat tersebut sudah dijamin oleh Allah untuk masuk surga, tapi mereka sebut sebagai orang-orang kafir.

Ia mengatakan, bagaimana mungkin orang-orang Syiah akan mengimani Al-Qur’an yang dihimpun oleh orang-orang kafir, menurut mereka.

“Karena itu, keberadaan sesatnya Syiah adalah taruhan bagi keimanan kita. Standar keimanan yang mendasar bagi seorang Mukmin adalah seorang Mukmin harus bisa membuktikan dalam hidupnya cinta dia kepada Allah dan Rasulnya melebihi cinta kepada dunia dan isinya,” terang alumnus Al Azhar Mesir ini.

Karenanya, Athian meminta kepada pemerintah agar mengambil tindakan akan bahaya Syiah di Indonesia yang berpotensi membuat konflik horizontal di wilayah NKRI ini.

“Kasus Sampang berikutnya akan terjadi kalau aparat dan pemerintah terus membiarkan berkembangnya Syiah,” ujar Athian kembali mengingatkan. (EZ/salam-online)

Baca Juga