Mahasiswa UBK: “17 tahun Reformasi Makin Buka Peluang Asing Keruk Sumber Daya Alam Kita”

Jpeg
Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) turut bergabung ke dalam Aliansi Tarik Mandat berdemo di depan Gedung DPR/MPR untuk menuntut dilengserkannya Jokowi-JK (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Massa mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno (KBM-UBK) turut bersama ribuan demonstran Aliansi Tarik Mandat (ATM) melakukan aksi demo di depan Gedung DPR/MPR pada Rabu (28/10) dengan tuntutan: Gelar Sidang Istimewa, Cabut Mandat Rakyat dari Jokowi-JK dan Nasionalisasi Aset-aset.

Ampi Mako dari KBM-UBK, mengatakan, Sudah 17 tahun reformasi berjalan (1998-2015), sudah 70 tahun kita merdeka (1945-2015), dan sudah 87 tahun usia Sumpah Pemuda (1928-2015), namun harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, negara yang mampu mandiri, serta negara yang memiliki kepribadian, masih sangat jauh.

“17 tahun reformasi justru semakin membuka peluang kekuatan asing untuk mengeruk sumber daya alam kita. Semangat sumpah para pemuda dan pemudi pendahulu kita seakan-akan tanpa penghargaan,” ujar Ampi Mako kepada salam-online disela-sela unjuk rasa di depan gedung parlemen yang berujung ricuh dan penangkapan sejumlah mahasiswa, Rabu (28/10) kemarin.

Ampi menyebutkan banyak para pemuda bangsa yang tidak bisa menikmati pendidikan lantaran mahalnya biaya sekolah dan kuliah, karena pendidikan dijadikan tempat mencari keuntungan.

Baca Juga

“Kaum muda yang seharusnya menjadi tulang punggung penggerak perubahan telah kehilangan ruh perjuangan,” ungkapnya.

Selain itu, penyebab lain yang mengakibatkan tidak berkembangnya dunia pendidikan adalah masalah uang negara dikorupsi oleh elit-elit busuk.

Kebijakan negara, lanjutnya, nyaris bertentangan dengan semangat sumpah Pemuda pendahulu kita dan lebih berpihak kepada kepentingan asing saja.

“Karena itu, kami juga menuntut Jokowi-JK segera turun (dari jabatannya),” tegas Ampi. (EZ/salam-online)

Baca Juga