MUI dan Ormas Islam Apresiasi Wali Kota Bogor Larang Asyuro Syiah

DSCN0184
Ketua FORKAMI dan Ketua ANNAS Kota Bogor Ustadz Ir H. Ahmad Iman di hadapan wartawan di Balai Kota Bogor (Foto: mus/salam-online)

BOGOR (SALAM-ONLINE): Sejumlah ormas Islam memberikan apresiasi dan mendukung penuh keputusan Wali Kota Bogor Bima Arya yang pekan lalu melarang kegiatan peringatan Asyuro yang digelar kelompok Syiah di wilayah Kota Bogor.

Sejumlah ormas Islam di Kota Bogor, selain MUI, FORKAMI dan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) termasuk di barisan pendukung keputusan wali kota tersebut.

“Kalau dari MUI Kota Bogor saya kira sikapnya sama dengan kami, bagaimana kami memandang persoalan ini,” kata Bima Arya di hadapan wartawan dan sejumlah ormas Islam di Balai Kota Bogor, Senin (26/10) kemarin.

“Saya sebagai Ketua Forum Komunikasi Muslim Indonesia (FORKAMI) dan juga Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Kota Bogor mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya keputusan Wali Kota Bogor yang melarang kegiatan Syiah, khususnya Asyuro Syiah pekan lalu, di Kota Bogor,” kata Ustadz Ir H Ahmad Iman kepada wartawan di Balai Kota Bogor, Senin (26/10) kemarin.

“Kami bersama MUI dan ormas-ormas lainnya siap mengawal keputusan ini,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Bidang Penelitian dan Pengkajian Sempalan & Aliran Sesat MUI Kota Bogor KH Wiliyudin Abdul Rasyid, S.Pd.

Baca Juga

Saat beraudiensi dengan Wali Kota Bogor KH Wiliyudin juga menegaskan dukungan dan apresiasi MUI Kota Bogor terhadap upaya Wali Kota untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya dari anasir-anasir yang membuat resah yang bisa berujung konflik di antara warga.

“MUI dan ormas-ormas Islam serta warga Bogor menghargai dan mengapresiasi Wali Kota Bogor yang bertindak sigap dan cermat dalam upayanya meredam dan mencegah dengan melarang kegiatan (Asyuro Syiah, red) sehingga tidak terjadi ketegangan lebih lanjut,” tandasnya.

Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya minta semua pihak untuk saling mendoakan, sehingga tercipta suasana kondusif di Kota Bogor, dan terhindar dari konflik dan kekerasan.

“Saya adalah pihak yang bertanggungjawab atas keselamatan warga saya. Di Kota Bogor tidak pernah ada konflik terbuka kekerasan berdasarkan agama, tidak pernah, jangan sampai itu terjadi. Ketika itu terjadi, traumanya akan panjang, bekasnya akan dalam. Itu betul-betul tanggung jawab saya. Saya tidak mau ada sejarah pahit ditorehkan di kota Bogor ini,” terang Bima Arya

“Kota ini sama-sama kita cintai. Saya berusaha agar semua pihak memahami itu, menahan diri, sehingga tidak ada yang terpancing dan tidak ada yang memancing,” tegasnya. (mus/salam-online)

Baca Juga