Rembug Nasional: ‘Mau Dibawa ke Mana Indonesia? Bangkit Atau Bubar?’

Rembug Nasional Tokoh Bangsa di Gedung Juang-15 Oktober 2015-EZ-salam-online-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Sejumlah tokoh nasional, aktivis pemuda dan mahasiswa berkumpul dalam bingkai acara ‘Rembug Nasional Tokoh Bangsa: Mau Dibawa ke Mana Indonesia? Bangkit atau Bubar?’ di Gedung Juang Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (15/10) kemarin.

Atas dasar terpuruknya bangsa Indonesia sekarang ini yang sedang mengalami darurat konstusi dan kepemimpinan, para tokoh bangsa dan berbagai elemen masyarakat berkumpul untuk melakukan Rembug Nasional.

“Rembug Nasional juga memutuskan untuk melaksanakan Rembug Nasional II Tokoh Bangsa pada tanggal 28 Oktober 2015,” tutur Ali Mahsun Ketua Sekber PKL Pemuda Mahasiswa dan Kekuatan Elemen Bangsa Indonesia yang juga Moderator Rembug Basional Tokoh Bangsa sekaligus sebagai Ketua Umum DPP APKLI di Gedung Juang Jakarta, Kamis (15/10).

“Kondisi bangsa semakin buruk. Harus ada perbaikan secara sistematis. Lebih dari itu, dengan memperpanjang PT. Freport dan melepas harga BBM kepada mekanisme pasar, Jokowi-JK bisa dilengserkan karena telah melanggar konstitusi,“ ujar Direktur IRESS Marwan Batubara.

Sementara Direktur LBH Solidaritas Indonesia MT Budiman menegaskan, UUD 1945 hasil amandemen tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002 adalah ilegal karena tidak memiliki TAP MPR RI dan melanggar GBHN 1999 –2004. “Oleh karena itu, harus dibatalkan,” serunya di hadapan 150 peserta rembug nasional tokoh bangsa itu.

“Jokowi ternyata banyak mengecewakan dan kondisi bangsa semakin buruk. Namum demikian, gerakan perbaiki kondisi bangsa harus memiliki platform dan tujuan yang jelas,” tutur Pdt Natan Setiabudi Ketua Umum PGI 2000 –2005.

Baca Juga

Menurut mantan Danjen Marinir Letjen TNI (Purn) Soeharo, Indonesia sudah tidak berdaulat. Jokowi juga tidak berdaulat sebagai Presiden RI. Lebih dari itu, baju Presiden RI untuk Jokowi terlalu besar yang menyebabkan kondisi Indonesia makin terpuruk. Indonesia harus segera diselamatkan. Jika tidak, bangsa Indonesia akan jadi bangsa aborigin di negeri sendiri.

“Oleh karena itu, rakyat, mahasiswa, pemuda, dan TNI harus segera ambil sikap tegas dan bergerak selamatkan Indonesia,” tegas Soeharto.

Hadir dalam acara rembug nasional Sekber PKL, Pemuda, Mahasiswa dan Kekuatan Elemen Bangsa Indonesia serta beberapa tokoh nasional seperti Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, Fuad Bawazier, Letjen TNI (Purn) Soeharto, Marwan Batubara, Pdt Natan Setiabudi, dan tokoh muda MT Budiman, serta 150 tokoh bangsa lainnya.

Rembug Nasional Tokoh Bangsa di gedung Juang 15 Oktober 2015-jpeg.imageAcara dipandu oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Karman BM dan dimoderatori oleh Ali Mahsun (Ketua Umum DPP APKLI), dan Humas, Aminullah Siagian Ketua Umum HIMMAH AL WASLIYAH serta Rahmad RM (Ketua Umum Laskar Jakarta Baru). (EZ/salam-online)

Baca Juga