Setelah Diprotes, Trans TV Putuskan Akan Minta Maaf Secara Terbuka

Jpeg
Hadi Lubis

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ormas mahasiswa dan pemuda Islam seperti Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himmah Al Washliyah, Mahasiswa Pecinta Islam (MPI) Jakarta, Satuan Pembela Islam (SAPA Islam), dan lainnya menyambangi stasiun Trans TV di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/11) siang.

Kedatangan massa aktivis Islam itu untuk menuntut pengisi acara ‘Islam Itu Indah’ M. Nur Maulana agar meminta maaf kepada kaum Muslimin karena dinilai isi ceramahnya menyimpang dari Islam saat dia mengatakan soal kepemimpinan yang menurutnya jangan dikaitkan dengan agama, karena kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama.

Setelah diprotes, pihak Trans TV 1memutuskan akan melakukan permintaan maaf secara terbuka.

“Kami sudah melakukan audiensi dengan rekan-rekan yang melakukan demonstrasi. Selama satu jam kami berdiskusi masalah tersebut, dan kami sudah putuskan bahwa Trans TV akan melakukan permintaan maaf kepada umat Islam secara on air (langsung disiarkan) di televisi,” ungkap Kepala Divisi Humas Trans TV A. Hadi Lubis kepada wartawan, Selasa (17/11) di depan Gedung Trans TV.

Terkait isi ceramah yang dinilai menyimpang, pihak Trans segera melakukan permintaan maaf bersama Maulana secara terbuka.

Baca Juga

“Kita menyambut baik pesan-pesan yang disampaikan oleh rekan-rekan sekalian atas apa yang sudah ditayangkan. Kita dari Trans TV meminta maaf atas kekhilafan yang akhirnya menimbulkan berbagai macam persepsi, dan dalam waktu dekat kita akan mengadakan permintaan maaf di televisi yang disampaikan oleh Maulana,” tambah Hadi.

Hadi mengungkapkan rasa terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk perhatian dan cinta mereka kepada Trans TV atas kesalahan yang sudah dilakukan.

“Kami dari Trans TV menyambut baik, dan kami melihat ini adalah sebagai bentuk perhatian dan cinta rekan-rekan kepada Trans TV agar bisa memperbaiki tayangan yang dianggap kurang oleh umat Islam,” terangnya.

“Maulana ini spontan, namanya manusia pasti ada unsur khilaf. Dia pahami tentang ayat itu sebenarnya, dari situ kita meminta Maulana mengevaluasi apa yang sudah dikatakannya, dan ke depannya semoga bisa menjadi pelajaran agar tidak terjadi lagi,” harapnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga