ANNAS Imbau Umat tidak Terpancing dengan Isu Bohong, Provokatif dan Adu Domba
BANDUNG (SALAM-ONLINE): Mengaitkan pengajian di Masjid Al Fajr di Bandung dengan infak untuk membiayai kegiatan/pengiriman ISIS warga Bandung ke Timur Tengah, menurut Sekretaris Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Tardjono Abu Muas, sungguh menggelikan.
“Hanya ada dalam khayalan pembuat skenario film komedi. Itu pun film yang tidak bermutu,” ujar Tardjono dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (5/12) merespon beredarnya “Surat Edaran” Palsu yang mengatasnamakan Kepala Kemenag Jabar dan mencatut MUI Jabar untuk memfitnah Ketua ANNAS KH Athian Ali dan mengadu domba umat.
Ia menegaskan, ISIS dan Syiah sama-sama harus diwaspadai. “Semua pihak sepakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ISIS. Sama dengan pentingnya kewaspadaan terhadap SYIAH. Stabilitas dan keselamatan umat, masyarakat, bangsa dan negara harus menjadi prioritas dan komitmen bersama,” terangnya.
ANNAS, kata Tardjono, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu bohong, provokatif dan adu domba dari pihak mana pun. “ANNAS akan terus melakukan upaya dakwah mengingatkan masyarakat akan sesat, menyesatkan dan membahayakannya ajaran Syiah bagi umat, bangsa dan Negara,” tandasnya.
Menurutnya, Syiah adalah gerakan politik yang tengah berupaya menggoyahkan sendi-sendi kesatuan berbagsa dan bernegara NKRI.
ANNAS, ujarnya, selalu membangun ukhuwah Islamiyah dengan seluruh kaum Muslimin di Indonesia, persaudaraan Islam sangat dijunjung tinggi untuk bersama-sama menjaga martabat umat. Bersama-sama dengan seluruh elemen umat, bangsa dan negara mencegah penyusupan dan perusakan nilai-nilai persaudaraan yang dihembuskan oleh kelompok yang kini semakin gencar merongrong stabilitas dan kedaulatan Negara. (mus)