Antisipasi Penculikan dan Serangan Milisi Syiah, Turki Perintahkan Warganya Tinggalkan Irak

In this Thursday, Aug. 6, 2015 photo, Iraqi Army soldiers prepare to bomb Islamic State group positions at the front line in the eastern suburbs of Ramadi, Anbar province, Iraq. The contested Iraqi city of Ramadi fell to the Islamic State group on May 17, as Iraqi forces abandoned their weapons and armored vehicles to flee the provincial capital in a major loss despite intensified U.S.-led airstrikes.(AP Photo)
Tentara Irak sedang mempersiapkan pengeboman di pinggiran Kota Ramadi, Provinsi Anbar, Irak (Foto: AP)

ANKARA (SALAM-ONLINE): Kementrian Luar Negeri Turki pada Rabu (9/12) menyerukan warga negaranya untuk meninggalkan semua wilayah Irak, termasuk Kurdistan Irak, karena risiko keamanan semakin meningkat.

“Ruang lingkup peringatan perjalanan kami ke Irak telah diperluas dan mencakup semua provinsi, termasuk semua yang berada di wilayah utara Kurdistan Irak, kecuali Dohuk, Arbil dan Sulaymaniyah,” ujar Kemenlu Turki dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs kementerian tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (10/12).

Kemenlu Turki juga memperingatkan larangan perjalanan non-esensial untuk beberapa provinsi di Irak termasuk Basra, Najaf, Anbar dan Kirkuk. “Kami sangat menyarankan mereka yang tinggal bukan karena alasan yang sangat penting untuk meninggalkan wilayah Irak secepatnya.”

Baca Juga

Ankara mengantisipasi meningkatnya ancaman yang menargetkan perusahaan Turki baru-baru ini, serta deklarasi yang mendorong kekerasan, penculikan dan serangan dari milisi Syiah Irak.

Kementerian Luar Negeri juga meminta warga yang tinggal di wilayah Kurdi Irak untuk menjauh dari daerah di mana operasi terhadap kelompok ISIS akan berlangsung serta mematuhi peringatan dan bimbingan dari pemerintah Kurdi Irak.

Peringatan itu muncul di tengah ketegangan antara Ankara dan pemerintah Baghdad terhadap penyebaran militer Turki hingga 300 tentara untuk melatih pasukan lokal Irak yang bertujuan merebut kembali Kota Mosul dari militan ISIS. (EZ/salam-online)

Baca Juga