Menkopolhukam Ungkap ‘Teroris’ Mau Serang Syiah, Pemerhati Kontra-Terorisme: “Itu Pengalihan Isu Freeport”

Harits Abu Ulya-7-jpeg.image
Direktur CIIA & Pemerhati Kontra-Terorisme Harits Abu Ulya

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, sebelum menggelar rapat di kantornya bersama BIN, Kapolri dan Panglima TNI, Rabu (2/12) kemarin mengungkap potensi “teror” di Indonesia yang jadi pembahasan dalam rapat tersebut.

“Selama bulan ini, kami konsentrasi bahas ‘teroris’. Ada info dari intel bahwa ada kelompok Syiah mau ditarget (teroris),” kata Luhut seusai bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu (2/12), seperti dilansir Kompas.com.

Benarkah?

“Mungkin intel yang jadi pengikut Syiah memasok Mekopolhukam (informasi) untuk ambil kesimpulan seperti itu,” kata Pemerhati Kontra-Terorisme Harits Abu Ulya kepada redaksi, Kamis (3/12) pagi.

“Namun, di balik itu, bisa jadi adalah penciptaan kondisi untuk pengalihan isu Freeport atau preventif jelang natal dan tahun baru,” tandasnya.

Baca Juga

Tapi jika mau obyektif dan akurat membaca, ujar Harits, potensi serangan itu kecil sekali, meskipun sekelompok orang dari dulu ada minat ke sana.

Bahkan walaupun saat ini ada aliansi umat Islam yang cukup intens mensosialisasikan bahayanya Syiah, “Namun, itu tidak berarti mereka berencana melakukan penyerangan secara fisik kepada kelompok sesat Syiah,” ungkap Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) ini.

Karena itu, Harits menilai Luhut berlebihan dalam membuat kesimpulan yang menyebut “teroris” berencana untuk menyerang Syiah di Indonesia.

“Itu informasi ngawur dari intel pengikut Syiah atau isu ini dimunculkan untuk kepentingan tertentu. Waspadalah umat Islam, tidak usah terpancing,” pungkasnya. (mus)

Baca Juga