Mualaf Center: “Sepertinya Hukum di Indonesia tidak Berlaku bagi Penghina Allah”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Semakin beraninya pihak-pihak tertentu mempermainkan, mengolok-olok dan melecehkan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya, lantaran hukum di Indonesia saat ini hanya tegas dan berlaku bagi mereka yang menghina orang lain (sesama manusia), bukan untuk penista Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya.
Demikian diungkapkan Direktur Mualaf Center Indonesia (MCI) Hanny Kristianto terkait semakin sering dan meningkatnya para peleceh Islam, penista dan penghina Allah dan Rasul-Nya belakangan ini, termasuk ditemukannya 2,3 ton terompet untuk tahun baru bersampul ayat-ayat Al-Qur’an. Karena itu, Hanny Kristianto yang akrab dipanggil Koh Hanny ini menyatakan pihak berwajib dan pemerintah harus bertindak tegas dalam menangani tindakan pelecehan agama tersebut.
“Hukuman penjara banyak dilakukan bagi mereka yang menghina orang lain, tetapi selama ini di Indonesia adakah mereka yang menghina Allah Ta’ala dihukum (dalam arti sebenarnya)?” tanya Koh Hanny kepada salam-online, Selasa (29/12).
Entah kenapa, kata Koh Hanny, sepertinya hukum di Indonesia tidak berlaku bagi mereka yang menghina Allah Subhanahu wa Ta’ala, Robb semesta alam, tidak berlaku bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan tidak berlaku bagi mereka yang melecehkan Al-Qur’an dan memerangi Islam.
“Akan tetapi hukum di negara kita berlaku bagi mereka yang menghina orang, apalagi kalau orang itu memiliki kekayaan dan jabatan. Apakah karena sistem hukum kita adalah peninggalan Belanda? Belanda adalah penjajah yang mayoritas nasrani yang membawa agama kristen melalui peperangan dan penjajahan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kewajiban bagi setiap Muslim untuk membela diri dan memerangi mereka yang memerangi kaum Mukmin seperti dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Koh Hanny menutup penjelasannya dengan mengutip ayat terkait mereka yang suka melecehkan, mempermainkan dan mengolok-olok Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya:
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok? Tidak usah kalian meminta maaf, karena kalian telah kafir sesudah kalian beriman. Jika Allah memaafkan segolongan daripada kalian (lantaran taubat), niscaya Allah akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa,” (QS At-Taubah: 65-66). (EZ/salam-online)