Pengaruh AS Makin Melemah, Turki Bangun Pangkalan Militer di Qatar untuk Hadapi Musuh Bersama

file-16-1449067220020370800-(1)
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani memeriksa barisan kehormatan militer dalam upacara di Doha, Qatar (Foto: AP)

DOHA (SALAM-ONLINE): Pemerintah Turki akan membangun pangkalan militer di Qatar sebagai bagian dari perjanjian pertahanan yang bertujuan membantu mereka menghadapi musuh bersama. Duta Besar Yurki untuk Qatar, Ahmet Demirok mengungkap hal ini Rabu (16/12) lalu seperti dilansir Arabnews.

Pembentukan basis militer adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada 2014 dan diratifikasi oleh parlemen Turki pada Juni lalu, dalam rangka mengintensifkan kemitraan Turki dengan Qatar pada saat meningkatnya ketidakstabilan dan semakin melemahnya pengaruh AS di wilayah tersebut.

Ahmet Demirok mengatakan kepada Reuters bahwa 3.000 pasukan darat akan ditempatkan di pangkalan—instalasi militer pertama Turki di luar negeri di Timur Tengah serta unit angkatan udara dan laut, pelatih militer dan pasukan operasi khusus.

Pangkalan serbaguna tersebut akan digunakan sebagai tempat untuk latihan bersama. Perjanjian itu juga memberikan Qatar opsi untuk mendirikan basis militer di Turki, Demirok mengatakan dalam sebuah wawancara.

“Turki dan Qatar menghadapi masalah umum dan kami berdua sangat prihatin dengan perkembangan di kawasan dan kebijakan dari negara-negara lain. Kami menghadapi musuh bersama. Saat ini adalah masa kritis. Jadi kerja sama Timur Tengah di antara kami sangat penting,“ kata Demirok.

Qatar adalah rumah terbesar bagi pangkalan udara AS di Timur Tengah, Al Udeid. Sekitar 10.000 personil militer ditempatkan. Namun pengaruh AS di wilayah tersebut saat ini dinilai semakin berkurang.

Baca Juga

Demirok mengatakan 100 tentara Turki saat ini berada di Qatar untuk pelatihan militer negara Teluk. Dia tidak mengatakan kapan basis militer Turki akan selesai dibangun.

“Hari ini kita tidak membangun aliansi baru melainkan menemukan kembali hubungan bersejarah dan persaudaraan,” ujarnya, mengacu pada Kekhilafahan Ottoman yang sebelum keruntuhannya pada 1920, membentang dari Eropa Timur ke Teluk Arab.

Jean Marc Rickil, seorang Profesor di King College London yang mengajar di Qatar National Defense College mengatakan, dengan semakin melemahnya pengaruh Amerika Serikat di Teluk, apa yang kita saksikan sekarang adalah diversifikasi sekutu potensial.

“Jika Anda adalah negara kecil seperti Qatar, Anda memiliki kepentingan untuk menjadi tuan rumah dari beberapa sekutu di wilayah Anda, karena akan menyediakan jaminan keamanan langsung dari sekutu Anda. Selain itu, meningkatkan potensi kerugian bagi agresor jika ingin melakukan serangan potensial,” terangnya. (EZ/salam-online)

Sumber: arabnews

Baca Juga