JAKARTA (SALAM-ONLINE): Dahulu Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dibentuk dari Sabang sampai Merauke untuk mengkonter Komunisme, sekarang diarahkan kepada bencana alam. Namun KOKAM dari saat ini antara lain juga untuk mengkonter aktivitas ekstremisme yang berasal dari orang-orang yang mengatasnamakan agama.
“Dalam hal ini Negara tidak boleh kemudian menstigmatisasi seolah-olah mereka yang terlibat ekstrimisme itu berasal dari organisasi Islam,” kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak kepada salam-online di sela-sela Pembukaan Pelatihan Kader Nasional Cinta Negara di Aula Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Kamis (3/12) siang.
Stigmatisasi Muslim adalah “teroris”, kata Dahnil, sengaja dilakukan oleh Barat untuk mendiskreditkan Islam.
“Sebut saja peristiwa di Paris, sama sekali tidak ada simbol-simbol Islam di situ, yang bersangkutan justru punya bar, tidak pernah ke masjid,” ungkapnya.
Dengan adanya Islamofobia di Barat, menurut Dahnil, menyebabkan lahirnya “ekstremisme” di daerah lain, baik di Timur Tengah maupun Indonesia.
“Nanti akan muncul sekelompok orang yang merasa agamanya dihinakan, justru mereka memunculkan semangat membela agama, kemudian merasa dilecehkan dan akhirnya marah,” ujarnya. (EZ/salam-online)