Tim Medis: ‘Bantuan yang Masuk Hanya untuk 15 Hari, Rezim Asad Ingin Bunuh Warga Madaya Secara Perlahan’

1453628143MADAYA (SALAM-ONLINE): Meskipun memungkinkan untuk mendistribusikan bantuan ke Madaya pada pekan lalu, namun rezim Basyar Asad dan milisi Syiah “Hizbullah” beserta sekutunya terus mengepung kota itu, lansir Orient News, mengutip kantor berita Anadolu, Ahad (24/1).

Pejabat setempat mengatakan, janji-janji yang dikeluarkan oleh PBB dan Bulan Sabit Merah untuk mengangkut lebih dari 300 orang yang kelaparan tidak dapat terpenuhi keseluruhannya karena kesulitan dalam melakukan evakuasi.

Mohamed Yousef, seorang dokter di pusat medis Madaya mengatakan kepada Anadolu bahwa seorang pria 50 tahun dan anak muda meninggal pada Rabu (20/1) lalu karena kekurangan gizi.

“Jumlah warga yang kelaparan hanya turun sebesar 10 persen. Banyak penyakit yang berasal dari kekurangan gizi. Para pasien tidak membutuhkan makanan sekarang, yang mereka butuhkan adalah obat-obatan karena tubuh mereka tidak mampu mencerna makanan,” kata Yousef.

Baca Juga

Yousef menambahkan bahwa ribuan warga sipil terkepung di Madaya adalah rencana dari rezim Asad untuk membunuh warga di kota itu secara perlahan.

Untuk diketahui, bantuan yang masuk ke dalam Kota Madaya Senin (18/1) lalu hanya dapat bertahan untuk 10-15 hari. Hal ini bertentangan dengan pernyataan PBB yang mengatakan bahwa bantuan tersebut cukup untuk dikosumsi selama satu bulan. (EZ/salam-online)

Sumber: Orient News

Baca Juga