Oposisi Suriah Hadiri Perundingan Jenewa Jika Penyerangan terhadap Warga Sipil Dihentikan
RIYADH (SALAM-ONLINE): Komite Negosiasi Tertinggi (HNC) yang dibentuk di Arab Saudi pada bulan lalu, mengatakan pihaknya tak akan membicarakan perundingan damai soal Suriah yang digelar PBB karena pembicaraan tersebut belum memberikan keyakinan yang pasti.
HNC menegaskan, oposisi Suriah akan pergi ke perundingan Jenewa jika rezim di negara itu memenuhi dihentikannya penyerangan dan pengepungan (blokade) terhadap warga sipil. Perundingan damai itu sendiri mulai digelar pada Jum’at (29/1) di Jenewa.
“Kita tidak akan menuju Jenewa jika hal itu tidak dipenuhi,” ujar anggota HNC, George Sabra, seperti dikutip Aljazeera, Kamis (28/1).
Pembicaraan damai Suriah sudah tertunda dari rencana awal. Pembicaraan juga terkendala karena kontroversi dan perbedaan pendapat tentang siapa yang harus diundang untuk hadir dalam perundingan itu.
Utusan khusus PBB Staffan de Mistura muncul dalam pesan video dan meminta pembicaraan diharapkan segera dimulai. Namun, beberapa kelompok oposisi selain HNC, termasuk kelompok perempuan dan kelompok masyarakat sipil belum menerima visa untuk melakukan perjalanan ke Swiss.
Delegasi rezim Suriah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Walid Al Muallen mengatakan akan hadir. Konflik Suriah menurut data PBB November tahun lalu telah menewaskan lebih 400 ribu orang. Dan lebih dari setengah populasi yang jumlahnya 22,4 juta sebelum perang Suriah terlantar atau melarikan diri ke luar negeri. (EZ/salam-online)
Sumber: Aljazeera