JAKARTA (SALAM-ONLINE): Anggota DPD RI asal Sulawesi Selatan A.M. Iqbal Parewangi menegaskan bahwa Akses kerja sama internasional dengan negara-negara Islam terbuka lebar jika kaum Muslimin dapat perlakuan baik di negaranya sendiri.
“Tidak boleh dilupakan bahwa Investasi kesejarahan terhadap Indonesia itu sangat besar diberikan oleh umat Islam Indonesia. Dan bangsa ini ada karena umat Islam Indonesia menginginkan,” ungkap Iqbal kepada salam-online usai Sidang Paripurna DPD di Gedung Nusantara V, Selasa (12/1).
Ketika ditanya bagaimana menyikapi kebijakan pemerintah Indonesia yang dinilai menyudutkan bahkan merugikan umat Islam, Iqbal mengatakan bahwa perlu diingat 85,3 persen pahlawan nasional Indonesia yang tercatat hingga saat ini adalah para syuhada yang bersyahadat.
“Kita bisa melihat sejarah, yang memerdekakan bangsa ini adalah umat Islam dan para syuhada bersyahadat,” ungkap Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI ini.
Menurutnya, ada dua sisi kebijakan nasional yang tampak secara kasat kesadaran merugikan bagi umat Islam, tapi ada sisi lain yang menguntungkan kaum Muslimin.
“Yang paling penting, umat Islam adalah sebagai pemberi kado terindah bernama Indonesia. Dan umat Islam kepada bangsa dan negara ini harus memegang teguh tanggung jawab untuk menyelamatkan Indonesia,” kata Iqbal.
Ia menegaskan, jika beberapa fakta pemerintah kurang berpihak terhadap umat Islam Indonesia, maka sebagai pemegang hak kesejarahan tak boleh mendiamkan itu.
“Yang penting saya mau bertanggung jawab atas kado saya, saya yang melahirkan bangsa ini, di sisi kedua sikap proaktif dari umat Islam sendiri dalam memperbaiki Indonesia itu harus dan menjadi syarat penting. Umat Islam itu adalah tuan rumah Indonesia, jangan ngekos di negara ini, jangan jadi anak tumpangan di Indonesia, Indonesia tidak akan menjadi apa-apa ke depan dalam semua aspek kalau tidak didukung oleh umat Islam Indonesia,” tandasnya. (EZ/salam-online)