Harian Turki Ungkap Pelaku Bom Istanbul Ada Hubungan dengan Intelijen Basyar Asad

238065ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Pelaku bom “bunuh diri” yang menewaskan 10 wisatawan Jerman dan melukai 15 orang lainnya dalam serangan di tempat wisata bersejarah Sultan Ahmet Square, İstanbul , Selasa (12/1), diungkap memiliki hubungan dengan aparat intelijen pemimpin rezim Suriah Basyar Asad, Al Mukhabarat, surat kabar Sabah yang terbit di Turki melaporkan.

Pelaku bom yang diidentifikasi dalam laporan media Turki itu, seperti dilansir Today Zaman, Kamis (14/1), adalah pria 28 tahun kelahiran Arab Saudi bernama Nabil Fadli. Dia dilaporkan telah memasuki Turki dari Suriah baru-baru ini dan mendaftarkan dirinya sebagai pengungsi.

Harian Sabah mengungkap pemeriksaan kartu SIM dari telepon pelaku, yang dibawa selama serangan. Kartu SIM itu menunjukkan pelaku berhubungan dengan orang yang terkait dengan Konsulat Suriah di Istanbul sebelum serangan.

Laporan, yang dirahasiakan sumbernya, mengatakan Nabil bekerja untuk badan intelijen Suriah sebelum bergabung dengan ISIS. Dikatakan, dia adalah seorang agen ganda yang mempunyai hubungan baik dengan kelompok ekstremis, juga dengan Al Mukhabarat “yang menjalankan peran penghubung antara pengungsi Suriah dengan Daesh (ISIS) dan mengkoordinir militan Daesh untuk melakukan serangan dengan bantuan Al Mukhabarat”. Daesh adalah istilah bahasa Arab untuk ISIS.

Baca Juga

Menindaklanjuti informasi itu dan sehubungan dengan serangan tersebut, polisi menahan tujuh orang, termasuk empat orang yang melakukan perjalanan dari Suriah bersama dengan Nabil, pertama menuju provinsi tenggara Şanlıurfa dan kemudian ke İstanbul. Sisanya, tiga orang, yang terbukti berafiliasi dengan Al Mukhabarat, kata laporan itu. Satu Orang lainnya, dengan kode nama Dr. Sinan, yang dalam laporan digambarkan sebagai “dalang” di balik serangan itu, masih sedang dalam pencarian.

Pemerintah Turki mengatakan Nabil diidentifikasi dengan cepat karena telah memberikan sidik jarinya sepekan yang lalu di pusat imigrasi di İstanbul. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan fragmen kepala pelaku, wajah dan kuku di lokasi ledakan cocok dengan catatan imigrasi. (EZ/salam-online)

Sumber: Today Zaman

Baca Juga