Ketua Presidium IPW Sebut Bom Sarinah Tinggalkan Banyak Pertanyaan

Kejanggalan-dalam-Peristiwa-dan-Penanganan-Bom-Sarinah-30pn1e3ki0ppp3j32ni6f4
Diskusi Publik ‘Kejanggalan dalam Peristiwa dan Penanganan Bom Sarinah’ (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyebut peristiwa bom Sarinah di Jakarta, Kamis (14/1) pekan lalu, meninggalkan banyak pertanyaan.

Menurutnya, para pelaku teror itu biasanya tentu selalu ingin mempertontokan bahwa tingkat kesadisan mereka sebagai teroris sangat mengkhawatirkan.

“Teroris itu kejam, akan tetapi ini terkesan seperti skenario,” katanya dalam diskusi publik yang digelar Institut Soekarno Hatta di Jalan Tebet Timur Dalam Raya 43, Jakarta Selatan, Selasa (19/1).

Neta mengaku melihat banyak sekali kejanggalan dalam peristiwa bom Sarinah dan Starbucks di kawasan Thamrin tersebut. Menurutnya, ada sejumlah kejanggalan yang disimpulkannya dari berbagai rentetan peristiwa itu.

Baca Juga

“Setidaknya, ada lima kejanggalan yang terjadi dengan bom Sarinah. Kenapa rombongan Krisna Mukti begitu cepat ke TKP (tempat kejadian perkara) dan menggunakan rompi? Padahal, dia bukan Densus. Kenapa Kapolda juga begitu cepat dan pelaku begitu tenang beraksi di depan publik? Terlihat tenang sekali nembak orang-orang dan polisi,” tanya Neta dalam diskusi yang bertema ‘Kejanggalan dalam Peristiwa dan Penanganan Bom Sarinah’.

Neta menyatakan bahwa saat bom meledak, dirinya sedang ada di dekat lokasi karena tengah menghadiri pameran Polisi Internasional yang memerkan alat-alat militer Internasional.

“Dan begitu bom itu meledak di Thamrin, kenapa ISIS di Sarinah dan lain-lain muncul… Apakah ada strategi?” ujar Neta dengan ungkapan penuh tanya. (EZ/salam-online)

Baca Juga