Masuk Daftar Sebagai Ancaman Keamanan Nasional Amerika, Bocah 6 Tahun Dilarang Terbang

adam-ahmed-and-his-dad
Syed Ahmed Adam

TORONTO (SALAM-ONLINE): Syed Ahmed Adam, seorang anak berusia enam tahun telah dilarang menaiki pesawat ke Massachusetts, Amerika Serikat setelah dirinya ditandai sebagai ancaman keamanan nasional.

Adam berencana naik pesawat ke Massachussetts pada malam tahun baru ketika ayahnya, Sulemaan Ahmed, diberitahu anaknya tidak diizinkan melakukan perjalanan.

Ahmed, ayah Syed Ahmed, mengaku diberitahu oleh karyawan Air Canada bahwa nama anaknya berada dalam daftar DHP (Deemed High Profile)—tak boleh terbang.

Lelaki itu pun memotret layar yang berisi rincian keterangan yang melarang anaknya terbang di Bandara Internasional Pearson, Toronto, kemudian mengunggahnya di Twitter.

“Mengapa anak kami (kelahiran Kanada) usia enam tahun masuk daftar DHP, dilarang terbang? Dia enam tahun,” kata sang ayah, seperti dilansir Mirror, Senin (4/1).

Toronto-Pearson-International-AirportAhmed mengaku kepada Montreal Gazette, bahwa ia memposting tweet itu tidak dalam kondisi marah. Menurutnya, situasi itu sangat konyol sehingga bahkan patut ditertawakan. Ibu Adam, Khadijah Cajee, berpendapat, bocah enam tahun itu bisa tercatat karena identitas Muslimnya.

Baca Juga

Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale berjanji akan melihat situasi itu. Dia mengatakan, laporan pengalaman Ahmed dan anaknya dalam perjalanan mereka ke Boston sangat memprihatinkan. “Saya akan meninjau secara spesifik kasus mereka dengan para pejabat dalam beberapa hari mendatang,”katanya.

Ia menambahkan, pemerintah Kanada berjanji untuk meninjau masalah yang berhubungan dengan daftar ‘tidak boleh terbang’ itu.

Mereka akan memperkenalkan undang-undang baru yang memperkuat akuntabilitas keamanan nasional dan keamanan kolektif sesuai hak dan kebebasan. Pekerjaan ini sedang berlangsung dan akan melalui proses konsultasi publik.

Sebelumnya, Air Canada telah diperintahkan menyerahkan daftar keluhan diskriminasi kepada Pengadilan HAM Kanada (Canada Human Rights Tribunal). Syed-Adam-AhmedHal serupa terjadi pada 2014. Seorang pemuda Muslim Kanada, Mohamed Yaffa, mengaku telah dipersulit. Ia diberikan enam kali pertanyaan sebelum menaiki Air Canada. (EZ/salam-online)

Sumber: Mirror

Baca Juga