Metro TV Diultimatum Ralat Berita Fitnah ‘Terorisme’ dalam Waktu 2×24 Jam

Konferensi Pers Wahdah Islamiyah bersama puluhan tokoh dan ulama-jpeg.image
Konferensi Pers Wahdah Islamiyah bersama puluhan tokoh dan ulama di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Senin (11/1) siang kemarin

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Tayangan Metro TV, 3 Januari lalu, terkait tuduhan terhadap ormas Islam Wahdah Islamiyah (WI) sebagai organisasi yang masuk dalam jaringan ‘terorisme’ di Indonesia, mendapat respon sejumlah tokoh dan ulama, Senin (11/1).

Puluhan tokoh dan ulama menyatakan dukungannya terhadap Wahdah Islamiyah dalam konferensi pers yang digelar bersama Ketua Umum organisasi yang berpusat di Makassar itu pada Senin kemarin di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta.

Kuasa Hukum Wahdah Islamiyah Eggi Sudjana mengatakan, bahwa ormas Islam itu mengultimatum dalam waktu 2 x 24 jam sejak klarifikasi diumumkan Senin (11/1) kemarin kepada stasiun Metro TV untuk meralat berita fitnah tersebut. Jika tidak dipenuhi, Wahdah Islamiyah akan mensomasi dan melakukan tindakan hukum berikutnya.

Baca Juga

“Organisasi berencana melayangkan somasi ke Metro TV, lalu kami akan meneruskan kasus ini ke Dewan Pers, kemudian ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia),” ujar Eggi dalam konferensi pers yang digelar, Senin (11/1).

Wahdah Islamiyah menuntut Metro TV untuk meralat tayangan beritanya dan meminta maaf karena mencantumkan organisasi itu dan ketua umumnya, DR (HC) Muhammad Zaitun Rasmin, MA di tabel jaringan “teroris” Indonesia dalam tayangan News Story Insight pada 3 Januari 2016 pukul 15.55 WIB.

Tayangan itu menunjukkan table jaringan “teroris” di Indonesia sebelum adanya ISIS. Nama Wahdah Islamiyah dan ketua umumnya Zaitun Rasmin tercantum dalam tabel tersebut. (EZ/salam-online)

Baca Juga