MAKASSAR (SALAM-ONLINE): Dalam penayangannya pada 3 Januari lalu, stasiun Metro TV menyebut Wahdah Islamiyah (WI) sebagai jaringan organisasi “teroris”. Merasa difitnah oleh stasiun TV tersebut, lembaga dakwah ternama di Indonesia Timur yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu tak terima.
Sejumlah ormas Islam di Sulsel pun bereaksi dan memberi dukungan terhadap Wahdah Islamiyah, termasuk MUI Sulsel.
“Ini namanya fitnah. Saudara kita difitnah,” kata Ketua Harian Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Sulsel Prof Dr Ahmad Sewang, MA dalam acara silaturahim tokoh ormas-ormas Islam Sulsel, Sabtu (9/1) malam seperti dilansir Merdeka.com, Ahad (10/1).
Selain FUI Sulsel, hadir pula dalam malam silaturrahim ini tokoh-tokoh dari Muhammadiyah, NU, FPI, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulsel, dan Wahdah Islamiyah sendiri, serta Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, Prof Dr Arfin Hamid dan Anggota DPD RI dari Sulsel AM Iqbal Parewangi.
Dalam acara silaturrahim itu Ketua FKPT Sulsel Prof Dr Arfin Hamid mengatakan, tidak ada organisasi Islam di Sulsel yang masuk jaringan “terorisme”.
“Sudah tiga tahun kita FKPT melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan ‘terorisme’. Aktif melakukan diskusi bersama ormas-ormas Islam yang ada tentang pencegahan ‘terorisme’. Yang kami rasakan di Sulsel, tidak ada itu jaringan ‘terorisme’,” tandas Prof Arfin Hamid.
Kalaupun ada di antara ormas-ormas itu yang keras-keras, menurutnya itu hanyalah gaya. Sebagaimana ada organisasi-organisasi lain yang memilih bergaya lemah lembut.
Hingga saat ini, kata Arfin, dirinya sebagai ketua FKPT Sulsel belum ada komunikasi dengan BNPT terkait tudingan itu.
Sementara itu, Ketua Umum Wahdah Islamiyah yang juga Wakil Sekjen MUI Pusat Ustadz Muhmmad Zaitun Rasmin mengatakan, TV nasional yang menuding organisasinya itu sama sekali tanpa dasar. Pihaknya sudah berusaha mencari tahu dari mana asal data tayangan TV itu hingga ke BNPT dan BNPT nyatakan data itu bukan dari pihaknya.
“TV nasional Metro TV ini harus bertanggungjawab atas tudingan yang merusak nama baik kami dan organisasi kami,” tegasnya seraya mengatakan, sejak penayangan tanggal 3 Januari itu, pihak Metro TV sama sekali belum ada itikad baiknya untuk melakukan pengecekan atau mengklarifikasi dengan menghubunginya terkait tudingan tersebut. Padahal keluhan, protes dari pihak Wahdah Islamiyah sudah ramai dibicarakan termasuk di media sosial.