Oposisi Suriah tak Akan Hadiri Perundingan Damai Jika Rusia Ikut Serta

Riad Hijab, who heads the Syrian opposition council backed by Saudi Arabia, speaks during a news conference in Riyadh January 20, 2016. REUTERS/Faisal Al Nasser
Riad Hijab saat konferensi pers di Riyadh, Rabu (20/1) (Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser)

RIYADH (SALAM-ONLINE): Dewan oposisi Suriah yang didukung oleh Arab Saudi mengatakan, tak akan menghadiri perundingan damai pekan depan dengan rezim Basyar Asad jika ada pihak ketiga hadir dalam pertemuan tersebut.

Riad Hijab, Ketua Dewan Perundingan Damai untuk Suriah yang terbentuk di Riyadh Desember tahun lalu mengatakan bahwa kehadiran pihak ketiga, Rusia, telah menghambat negosiasi perundingan damai. Dikatakan Riad, pihaknya tidak menginginkan duduk bersama negara yang menghancurkan Suriah.

Dalam konferensi pers di Riyadh, Rabu (20/1), Riad menegaskan pihaknya tidak akan menghadiri negosiasi perundingan damai jika Rusia hadir di dalamnya.

Dia mengumumkan nama-nama tokoh oposisi yang akan bernegosiasi atas nama dewan dalam setiap pembicaraan. Mereka di antaranya Mohamed Alloush, seorang tokoh politik di Jaisyul Islam (Tentara Islam), salah satu faksi oposisi yang dianggap sebagai kelompok “teroris” oleh rezim Asad dan Rusia.

Baca Juga

Sementara itu, PBB mengatakan pada Senin (19/1), bahwa badan dunia itu tidak akan mengeluarkan undangan pembicaraan damai antara rezim Suriah dengan oposisi dalam pecan ini, namun akan memulainya pada 25 Januari mendatang hingga negara-negara besar menyetujui proses perdamaian tersebut.

Pembicaraan damai bertujuan mengakhiri konflik yang telah terjadi selama lima tahun di Suriah. Selama itu lebih 400.000 jiwa terbunuh, menurut data PBB November 2015. (EZ/salam-online)

Sumber: Reuters

Baca Juga