Ini Reaksi Kemarahan Dunia atas Bom Ankara
LONDON (SALAM-ONLINE): Para pemimpin Eropa bereaksi dengan kemarahan terhadap serangan teror Rabu (17/2) malam di ibu kota Turki, Ankara, yang menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 61 lainnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel adalah salah seorang pemimpin Eropa pertama yang sangat mengutuk serangan itu dan menyatakan dukungan Jerman ke Turki dalam memerangi terorisme.
“Pemerintah Federal Jerman mengutuk keras serangan teror baru-baru ini,” kata Merkel dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam seperti dilansir kantor berita Anadolu, Kamis (18/2).
“Saya ingin memberitahu orang-orang Turki, kami orang Jerman berbagi rasa sakit kepada Anda. Kami akan berdiri di samping Turki dalam memerangi orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan tidak manusiawi seperti itu,” ujarnya.
Merkel menyatakan simpati kepada keluarga mereka yang meninggal dalam serangan teror tersebut. Dan kepada para korban yang terluka, Merkel berharap cepat sembuh.
Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, juga mengutuk ledakan itu. Dia menulis di akun twitternya pada Rabu malam. “Pikiran saya adalah kepada korban serangan teror #Ankara. Inggris sungguh mengutuk aksi kekerasan tak berperikemanusiaan ini,” ujarnya.
Sementara Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan Turki mendapatkan dukungan penuh dari NATO. “Saya mengucapkan belasungkawa saya yang terdalam kepada keluarga mereka yang meninggal dan orang-orang Turki. Juga dengan mereka yang terluka,” ungkapnya.
“Tidak akan ada pembenaran untuk tindakan mengerikan seperti itu. NATO berdiri bahu-membahu dalam memerangi terorisme,” dia menambahkan.
Federica Mogherini, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, menyatakan solidaritas dari Eropa.
“Serangan lain yang mengerikan menghantam pusat Ankara malam ini. Uni Eropa ucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dalam serangan itu dan cepat sembuh untuk mereka yang terluka. Simpati kami sepenuhnya bagi pemerintah dan rakyat Turki,” ucap Mogherini.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan dari Istana Elysee, Presiden Prancis Francois Hollande mengecam “serangan mengerikan” di Ankara. Ia mengungkapkan solidaritas kepada Turki.
Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni mengutuk serangan teror dalam ‘Konferensi Asosiasi Wartawan Asing di Roma’. “Kami sangat sedih dengan serangan ini,” katanya.
Qatar juga mengutuk serangan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri negara itu. “Kami mendukung semua langkah-langkah yang dilakukan Turki terhadap mereka yang bertujuan menggoyang keamanan dan stabilitas,” bunyi pernyataan Kemenlu Qatar.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengirim pesan belasungkawa kepada rekannya di Turki, Recep Tayyip Erdogan. Ia menggambarkan terorisme sebagai kejahatan bagi umat manusia.
“Aksi yang kejam ini sekali lagi menggarisbawahi perlunya bersama-sama memerangi terorisme,” ujar Aliyev.
Kementerian Luar Negeri Pakistan juga mengutuk serangan teroris di Ankara dan menegaskan kembali solidaritas negara itu kepada Turki.
“Kami tidak ragu bahwa Turki akan menghilangkan momok terorisme dengan kemauan yang kuat dan tekad yang tak tergoyahkan,” demikian pernyataan Kemenlu Pakistan.
Presiden Kosovo Atifete Jahjaga mengatakan dalam tweetnya yang sangat mengutuk “serangan teroris keji di Ankara”.
Begitu pula Albania. “Albania mengutuk keras serangan teror mengerikan di Ankara. Pikiran dan doa kami kepada korban dan keluarga mereka,” kata Menteri Luar Negeri Albania Ditmir Bushati dalam tweetnya.
Dalam pesan yang diposting di akun Twitter, Duta Besar Inggris dan Amerika untuk Turki juga mengutuk serangan biadab itu. (mus)
Sumber: Anadolu