Ankara Diserang, Turki Kecam Rusia dan AS karena Dukung Kelompok Teroris

Bom Mobil Ankara-1
Suasana paska serangan bom mobil yang menewaskan 28 orang dan melukai 61 lainnya di Ankara, Rabu (17/2) malam yang lalu

ANKARA (SALAM-ONLINE): Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengecam Rusia terkait serangan udara militer negara beruang merah itu yang telah membuka jalan bagi YPG untuk melancarkan serangan ke Kota Azaz di Suriah utara, menyebabkan puluhan ribu warga Suriah mengungsi ke perbatasan Turki untuk mencari perlindungan.

YPG adalah sayap bersenjata Partai Uni Demokratik Kurdi (PYD), kelompok teroris Komunis di Suriah dukungan Rusia yang berafiliasi kepada Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Kelompok-kelompok ini oleh pemerintah Turki dimasukkan dalam daftar organisasi teroris. AS dan Uni Eropa termasuk yang menyebut PKK sebagai organisasi teroris, tetapi anehnya AS mendukung PYD dan YPG, turunannya PKK. Sejak 1984 PKK kerap menyerang pasukan keamanan dan warga sipil Turki.

“Saya ulangi peringatan saya ke Rusia yang akhir-akhir ini memberikan dukungan udara pada YPG untuk menyerang Kota Azaz dan melakukan penembakan brutal pada rakyat Suriah. Saya minta untuk tidak menggunakan organisasi teroris melawan rakyat Suriah yang tak bersalah dan Turki,” ujar Davutoglu seperti dilansir Zaman al Wasl, Kamis (18/2).

“Semua orang yang berniat untuk menggunakan organisasi teror melawan Turki harus tahu bahwa bermain teror game akan memukul mereka seperti bumerang,” serunya.

Baca Juga

Tak hanya Rusia. Davutoglu juga memperingatkan Amerika Serikat (AS). Ia menyatakan, Turki tak akan pernah memaafkan anggota NATO, terutama AS, karena menjalin hubungan dengan “organisasi teroris yang menyerang kami di jantung Turki”.

Ankara sejak lama kritis mengecam dukungan terbuka Washington untuk PYD dan sayap bersenjatanya, YPG. AS keberatan untuk menyebut PYD sebagai kelompok teroris, padahal kelompok ini berafiliasi ke PKK.

“Kami memiliki semua bukti dari mana mereka berasal, bagaimana mereka terorganisir, dan lain-lain. Saya akan memberikan perintah kepada Kementerian Luar Negeri untuk mengirimkannya ke seluruh negara, terutama negara-negara P5 (anggota tetap Dewan Keamanan PBB) dan mereka yang mengatakan YPG bukan kelompok teroris,“ tegas Davutoglu. (EZ/salam-online)

Sumber: Zaman al Wasl

Baca Juga