Erdogan Kecam Pelanggaran atas Wilayah Udara Turki, NATO Minta Rusia Bertanggungjawab

SUUDİ ARABİSTAN’DAKI TEMASLARINI TAMAMLAYAN CUMHURBASKANI RECEP TAYYIP ERDOĞAN TÜRKİYE’YE DONDU.ATATURK HAVALIMANI’NDA DUZENLEDIGI BASIN TOPLANTISINDA TEMASLARINA ILISKIN BILGI VEREN ERDOGAN ARABISTAN GEZISI SIRASINDA HAYATINI KAYBEDEN HASAN KARARA’NIN CENAZESININ UCAKTAN INDIRILIP AMBULANSA BINDIRILINE KADAR ESLIK ETTI  CEVDET OZDEMIR-SABAH
Presiden Recep Tayyip Erdogan

ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Presiden Recep Tayyip Erdogan Sabtu (30/1) mengecam pelanggaran kembali pesawat jet Rusia atas wilayah udara Turki. Ia menegaskan, Rusia harus menghadapi konsekuensi jika terus bertindak tidak bertanggungjawab.

Berbicara kepada wartawan sebelum kunjungan resminya ke Chili, Presiden Erdogan mengatakan bahwa pesawat perang milik Angkatan Udara Rusia kembali melanggar wilayah udara Turki sekitar tengah hari pada Jumat (29/1), meskipun peringatan telah dibuat dalam bahasa Inggris dan Rusia.

“Kami melihat ini sebagai hasil dari upaya Rusia untuk meningkatkan krisis di kawasan itu,” ujar Erdogan seperti dikutip Daily Sabah, Sabtu (30/1). Ia menekankan bahwa masalah ini juga disorot oleh NATO.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Turki mengecam keras serangan udara Rusia yang menargetkan warga sipil di dekat perbatasan Turki dengan Suriah.

“Jelaslah bahwa operasi Rusia di wilayah tersebut tidak memiliki relevansi dengan upaya kontra-teror, dan semata-mata dirancang untuk menjaga rezim Asad agar tetap berkuasa,” terang Erdogan.

Sementara NATO mengonfirmasi keabsahan informasi yang diungkapkan oleh Turki mengenai pelanggaran di wilayah udaranya.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak Rusia untuk “mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk memastikan wilayah udara Turki tidak dilanggar lagi.

“Sebuah pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki kemarin, meskipun peringatan berulang-ulang oleh otoritas Turki. Insiden sebelumnya telah menunjukkan betapa berbahayanya perilaku seperti itu. Saya menyerukan Rusia untuk bertindak secara bertanggung jawab dan untuk sepenuhnya menghormati wilayah udara NATO.”

Pada 24 November 2015 pesawat tempur Rusia ditembak jatuh angkatan udara Turki karena memasuki wilayah negara yang berbatasan dengan Suriah itu.

Pada awal Oktober 2015 pesawat tempur Rusia juga telah melanggar wilayah udara Turki. Pejabat Rusia meminta maaf atas insiden tersebut dan mengatakan bahwa hal itu tidak akan terulang. Kemudian Turki menyatakan bahwa aturan akan ditegakkan jika insiden serupa terjadi lagi. (EZ/salam-online)

Sumber: DailySabah

Baca Juga