JAKARTA (SALAM-ONLINE): Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan pemerintah telah melakukan pembohongan publik dengan menutupi jumlah pekerja yang di-PHK, bahkan pemerintah cenderung menyangkal kebenarannya.
“Kami ini menyampaikan fakta dan data, bukan asumsi tentang jumlah PHK berdasarkan data yang masuk ke KSPI. Akan tetapi Pemerintah masih saja menutupi angka pekerja yang kena PHK sekarang ini,” kata Iqbal dalam konferensi pers di Hotel Mega, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (15/2).
Untuk mengetahui berapa banyak jumlah pekerja yang di-PHK oleh sejumlah perusahaan, ujar Iqbal, KSPI telah memebentuk posko yang berfungsi memberikan data yang benar terkait banyaknya para pekerja yang di-PHK.
“Data yang telah kita kumpulkan mencapai lebih dari 5.000 pekerja dalam Januari dengan dilakukannya PHK besar-besaran oleh Perusahaan besar maupun kecil,” ungkap Iqbal.
Penyebab PHK, terang Iqbal, pertama, ditutup atau hengkangnya perusahaan dari negara kita. “Kita ambil contoh, Toshiba, Ford, dan lain-lain memilih hengkang dari Indonesia lantaran perekonomian Indonesia menurun,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, perusahaan mengurangi jumlah karyawan. “Saya tegaskan dalam menghadapi persoalan PHK Pemerintah tidak perlu mengeluarkan kata-kata syair untuk mentutupi ini,” tandasnya. (EZ/salam-online)