Ketum Pemuda Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Independen Selidiki Kematian Siyono

November 26, 2015 : Religions for Peace, global interfaith youth network. Paris (75), France.
Dahnil Anzar Simanjuntak

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kasus dikembalikannya Siyono (39) warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, ke rumahnya dalam kondisi sudah meninggal, Jumat (11/3), setelah ditangkap Densus 88, Selasa (8/3), direspon oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menurut Dahnil, alibi pihak kepolisian yang menyatakan bahwa Siyono tewas karena berkelahi dengan Densus 88 dan kemudian kelelahan harus dibuktikan secara independen.

“Selama ini kerja densus 88 sama sekali tidak bisa diverifikasi pertanggungjawabannya terhadap terduga ‘terorisme’. Banyak terduga ‘terorisme’ yang potensial untuk membuka tabir gerakan ‘radikalisme’ di Indonesia justru berujung pada kematian,” kata Dahnil kepada salam-online, Ahad (13/3)

Baca Juga

Maka dari itu, kata Dahnil, selaku President Religion for Peace Asia and Pacific interfaith Youth Network dan atas nama hak Asasi Manusia (HAM), ia mendesak Presiden Joko Widodo agar membentuk Tim Independen khusus untuk menyelidiki kematian Siyono yang, menurutnya, diduga ada pelanggaran HAM.

“Dan kami mendesak ketidakprofesionalannya Densus 88 dalam bekerja untuk segera diverifikasi,” pinta Dahnil.

Sebelumnya, Wagiyono, kakak Siyono, pada Sabtu, 12 Maret 2016, mengonfirmasi kebenaran adiknya telah meninggal dalam pemeriksaan. (EZ/salam-online)

Baca Juga