Gerakan Mahasiswa Pembebasan di Bandung Tuntut Densus 88 Dibubarkan

Gema Pembebasan Bandung berunjuk rasa minta bubarkan densus 88-foto gani kurniawan-tribun jabar
Gerakan Mahasiswa Pembebasan di Kota Bandung gelar aksi menuntut bubarkan Densus 88 (Foto: Gani Kurniawan/Tribun Jabar)

BANDUNG (SALAM-ONLINE): Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan), lakukan aksi unjuk rasa di Mapolrestabes Bandung, atau tepatnya di Halaman Taman Vanda, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (18/3).

Dalam aksi tersebut, mereka menuntut kinerja Satuan Elit Densus 88 Antiteror, yang dinilai tidak transparan dalam penanganan kasus, serta melanggar hak asasi manusia (HAM) untuk dibubarkan.

“Dari sisi ungkap kasus, sejauh yang kita lihat hanya ada tiga kasus yang maju sampai ke pengadilan, sisanya di temukan tewas dalam setiap penggerebekan,” ungkap Koordinator Aksi Rivan Fahrizal Akbar sebagaimana dikutip Okezone, Jumat (18/3).

Lebih lanjut Rivan menyebutkan, dari sisi HAM, Densus 88 dinilai dalam setiap aksinya, tidak mengindahkan adanya unsur HAM.

“Sebagai contoh, penggerebekan di Klaten, dalam penggerebekannya, mereka langsung menendang pintu rumah, saat itu terduga tersebut sedang shalat, sedang melaksanakan ibadah, langsung dibawa, itu kan sudah melanggar hak,” terangnya.

Dia mengungkap contoh lainnya, pada 20 September 2014 seseorang bernama Nurdin tewas di Kecamatan Dompu saat sedang melaksanakan shalat Ashar. Kemudian pada 2014 di Poso, tercatat 12 orang kehilangan nyawa tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga

Lalu, Rivan melanjutkan, penangkapan yang dilakukan di Jakarta, Bandung, Kendal dan Kebumen, pada Mei 2013 mengakibatkan hilangnya 7 nyawa yang masih berstatus sebagai terduga.

“Densus 88 telah membunuh begitu banyak kaum Muslimin tanpa pengadilan yang haq. Tidak ada transparansi sedikit pun yang ditampakkan Densus 88 atas setiap kasus,” ujarnya.

“Kita juga minta, hukum dan adili Densus 88 yang terbukti melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan,” tandasnya.

Ia menegaskan, pihaknya turun ke jalan karena melihat banyak kejanggalan yang dilakukan Densus 88 dalam menyikapi terorisme.

“Densus 88 telah membunuh begitu banyak kaum Muslimin tanpa pengadilan yang haq. Tidak ada transparansi sedikit pun yang ditampakkan Densus 88 atas setiap kasus,” ujarnya seperti dikutip pikiran-rakyat.com, Jumat (18/3). (s)

Sumber: Okezone, Pikiran Rakyat

Baca Juga