Redaktur Media Umat: “Sangat Terlihat Pemerintah tak Berdaya Berhadapan dengan Separatis Papua”

Jpeg
Bedah Tabloid Media Umat (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): “Kecolongan”. Kata itu, ujar redaktur tabloid Media Umat, Mujiyanto, yang paling tepat menggambarkan kondisi aparat keamanan Indonesia. Bagaimana tidak, ungkapnya, gerakan separatis Papua Merdeka berhasil menyelipkan acara peresmian kantor cabang mereka di Wamena, Papua pada Senin (15/2) lalu.

Mujiyanto mengatakan, gerakan separatis Papua yang tergabung dalam United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) berhasil memasang papan mereka di depan kantor Dewan Adat Papua di Jl. Trikora, Wamena.

“Jika selama ini mereka bergerak di luar negeri dan berpusat di Oxford, Inggris, kini mereka mencari jalan untuk meluaskan kampanye mereka di dalam negeri. Langkah ini merupakan satu tujuan, yaitu untuk melepaskan Papua dari Indonesia,“ terang Mujiyanto dalam diskusi Bedah Tabloid Media Umat dengan tema ‘Separatis Papua Kian Nyata, Kenapa Dibiarkan Saja?’, di Islamic Book Fair Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/3).

Anehnya, sesalnya, pemerintah Indonesia tak bereaksi seperti harapan masyarakat. Bukannya mengakui kelemahannya, sambungnya, pemerintah malah menyatakan bahwa pembukaan kantor cabang itu tidak ada. Di sini sangat terlihat pemerintah tak berdaya jika berhadapan dengan gerakan separatis Papua, kata Muji.

Baca Juga

“Sangat terlihat ketidakberdayaan pemerintah jika berhadapan dengan kasus Papua. Tak ada kata-kata ‘makar’ disematkan kepada kelompok separatis ini, apalagi kata ‘teroris’,” ungkap Mujiyanto.

Ada kesan, ia mensinyalir, aksi-aksi separatisme ini dibiarkan oleh pemerintah. Sepertinya pemerintah memendam rasa ketakutan terhadap pihak lain di balik separatism tersebut.

“Pemerintah terkesan memberikan angin bagi kelompok separatis itu untuk bergerak lebih leluasa,” katanya, prihatin. (EZ/salam-online)

Baca Juga