Sambut Milad, IMM Gelar Konferensi Pemuda Internasional yang Dihadiri 52 Negara

IMM-Konferensi Pemuda Internasional 2016-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Pada momentum Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang ke-52 dan menyambut Muktamar ke XXII, uniknya DPP IMM melalui Bidang Hubungan Luar Negerinya melibatkan utusan Pemuda dari berbagai Negara untuk mengikuti serangkaian acara tersebut.

Tidak hanya acara seremonial. Ada hal berbeda yang disajikan Organisasi ini. IMM justru merayakannya dengan menggelar acara yang akan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat dunia, yaitu ‘International Youth Conference on Countering Terrorism’, dengan tema ‘Policing Terrorism: A New Way of Combating Extremism’.

Rangkaian acara tersebuat akan digelar di Jakarta pada 13-16 Maret 2016. Sedangkan Puncak Perayaan Milad IMM ke-52 diagendakan pada 14 Maret bersamaan dengan Pembukaan Perhelatan Internasional tersebut.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP IMM Ela Nofitasari mengatakan, seminar dan konferensi internasional akan digelar di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta. Ketua MPR akan menjadi pembicara utama dalam acara tersebut. Dilanjut dengan konferensi selama dua hari.

“Kami ingin menggagas sebuah solusi yang damai dalam memerangi ‘terorisme’ dan kami menyebutnya sebagai jalan baru penanggulangan kasus tindak ‘teror’. Banyak Pemuda dari belahan dunia akan andil dalam konferensi ini. Sejauh ini data di panitia sudah 52 Negara akan mendelegasikan Pemudanya untuk turut merumuskan strategi dan konsep mengenai jalan baru untuk memerangi ‘terorisme’,” ujar Ela kepada redaksi, Selasa (8/3).

Baca Juga

Menurut Ela, pengalaman Indonesia dalam menangani aksi “terorisme” telah banyak mendapat pujian dari masyarakat internasional. Namun demikian, banyak juga kritik yang dilontarkan oleh para tokoh nasional terhadap cara penanganan tersebut yang dirasa kurang efektif.

“Persoalan ‘terorisme’ adalah kasus yang sangat sensitif yang dapat dengan mudah mengusik rasa kemanusiaan dan keadilan bagi setiap anak bangsa. Terlebih apabila penanganannya menggunakan kekerasan yang menimbulkan korban jiwa dan menimbulkan keresahan sosial yang amat luas. Kekerasan tidak bisa dilawan kekerasan karena akan menimbulkan fratalitas kehidupan,” jelasnya.

Acara ini akan dimeriahkan pagelaran Budaya Nusantara dan Culture Peformance dari 52 Negara. Tokoh-tokoh nasioanal juga dijadwalkan akan banyak hadir untuk mewarnai forum dan menyampaikan gagasannya. (EZ/salam-online)

Baca Juga