Sepi Reaksi: Sebagian Besar dari 52 Korban Meninggal Bom Pakistan Perempuan & Anak-anak
LAHORE (SALAM-ONLINE): Pakistan diguncang bom “bunuh diri”, menewaskan sedikitnya 52 orang dan melukai sekitar 150 lainnya.
Tak seperti bom Paris dan Brussels, ledakan yang kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak di sebuah taman umum di Lahore pada Ahad (27/3) petang itu, juga sepi dari reaksi internasional—sebagaimana sunyinya respon terhadap bom Turki dalam 3 bulan terakhir dan ledakan di Nigeria pada 16 Maret lalu yang sama-sama menewaskan banyak warga sipil.
Pengeboman di Lahore, Pakistan, seperti dilansir Reuters, terjadi di tempat parkir Taman Gulshan-e-Iqbal, beberapa meter dari tempat anak-anak bermain ayunan.
Dilaporkan, pada Ahad petang itu, suasana di taman tersebut dalam keadaan ramai dan padat, dipenuhi banyak orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak yang tengah menikmati hari libur akhir pekannya.
Pejabat keamanan Pakistan belum mengidentifikasi siapa di balik ledakan. Juga belum ada pihak yang mengklaim sebagai pelaku.
“Sebagian besar korban meninggal dan luka-luka adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap Mustansar Feroz, seorang polisi.
Dari tempat kejadian dilaporkan suasana mencekam. Anak-anak dan perempuan menjerit histeris dan menangis. Petugas, aparat kepolisian dan orang-orang yang berada di TKP sibuk mengangkat para korban yang terluka ke ambulans dan mobil-mobil pribadi.
Meski sejumlah video di tempat kejadian yang memperlihatkan anak-anak dan perempuan histeris, diunggah, tapi reaksi internasional dan media massa, khususnya televisi, tak seperti bom Paris dan Brussels. Apakah lantaran ledakan terjadi di negara yang mayoritas penduduknya Islam? (s)
Sumber: Reuters