Sumber Waras, Wakil Ketua DPR: “Ibarat Beli Mobil dengan Harga Mercy, Tapi Dapat Kijang”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendesak KPK untuk menjadikan hasil audit BPK sebagai acuan untuk mengungkap grand corruption di balik pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Dia membantah hasil audit BPK tersebut ‘ngaco’ seperti dituding Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama. “Jadi jelas hasil audit BPK benar bukan ngaco spt kata @basuki_btp . Jelas jg ada kerugian negara yg cukup besar,” tegas Fadli lewat akun Twitternya @fadlizon, Rabu (20/4) malam.
Dalam kultwit dengan tagar #papamintarumahsakit, Fadli membeberkan sejumlah kejanggalan pembelian lahan tersebut. “Jelas sekali lahan yg dibeli landlock/tanah terkunci, tak ada akses sama sekali. Masuk harus lewat lahan milik org lain,” ungkapnya.
Karena itu dia mengibaratkan “membeli mobil dengan harga Mercy namun yang didapat ternyata mobil Kijang”. Hal ini terkait lokasi lahan seluas 3,6 hektar yang dibeli Pemprov tersebut. “Katanya Jl Kyai Tapa, nyatanya Tomang Utara,” sambungnya.
Menurutnya, tak ada verifikasi dan sikap prudent dari Pemprov DKI saat membeli lahan dari Yayasan Kesehatan Sumber Waras tersebut. Padahal biasanya kalau mau beli mobil atau tanah, pembeli cek fisik langsung atau teliti kondisi. “Apakah @basuki_btp pernah cek lahan tsb langsung?” kata Fadli mempertanyakan.
Demikian pula NJOP Rp 15 juta per meter namun dibeli Rp 20 juta tanpa tawar-menawar. “Uang Rp 755 milyar bukan uang @basuki_btp , tp uang rakyat, harus hati2 digunakan apalagi ada aturan2 yg mengikat,” tegas Fadli, yang pada Senin (18/4) kemarin mengecek langsung ke RS Sumber Waras. (RMOL.co)