Jadi ‘Makelar’ Ahok, Ini Pengakuan Blak-blakan Sunny Tanuwidjaja

Sunny Tanuwidjaja-2-foto merdeka.com
Sunny Tanuwidjaja (Foto: Merdeka.com)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sunny Tanuwidjaja akhirnya buka-bukaan terkait perannya sebagai salah satu staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menolak disebut sebagai konsultan, Sunny mengaku sering diajak saat Ahok bertemu dengan pengusaha maupun politikus.

Sunny sudah lama menjadi salah satu staf Ahok, sejak menjadi wakil gubernur. Bahkan Sunny merupakan salah satu anggota tim kampanye Jokowi-Ahok di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012. Awalnya Ahok menyebut Sunny sebagai salah satu mahasiswa magang yang sedang menyelesaikan desertasi. Namun belakangan, Ahok mengakui Sunny sebagai salah satu stafnya.

“Sebenarnya enggak ada status nama tertentu ya. Pokoknya tugas saya adalah bantu Pak Ahok, kasih dia masukan seperti itu saja. Ya kalau konsultan susah dong, namanya konsultan nanti kenapa-kenapa lagi,” jelas Sunny di Balai Kota, Senin (11/4).

Sunny mengaku kenal saat Ahok masih menjabat sebagai anggota DPR pada 2010. Dia tertarik meneliti gaya berpolitik Ahok yang ceplas-ceplos dan agak kasar kalau berbicara.

“Jadi pertama kali bantu pak gubernur salah satu tujuannya adalah mempelajari beliaulah gitu. Bagaimana dia berpolitik, bagaimana dia berhubungan dengan pengusaha dan politisi dan sebagainya,” ungkapnya.

Apa peran penting Sunny sebagai staf Ahok? Selama ini banyak yang tidak tahu. Sunny pun akhirnya mau buka-bukaan setelah dicecar wartawan, terutama kaitannya terkait perda reklamasi yang membuat anggota DPRD DKI M Sanusi dicokok KPK.

“Tapi kalau soal penghubung mereka (pengusaha) dengan Pak Gubernur, iya. Karena mereka (pengusaha) ingin kasih masukan, sungkan dengan Pak Ahok, enggak tahu timingnya kapan yang tepat. Kadang-kadang via saya. Tapi kadang-kadang langsung juga,” papar Sunny.

Sunny menjelaskan, selama ini dirinya selalu diajak Ahok saat bertemu, baik politikus maupun pengusaha. Beberapa kali memang ada pengusaha yang ingin menyampaikan sesuatu kepada Ahok dan minta dihubungkan melalui dirinya.

“Kalau misalnya ada pengusaha mau menyampaikan sesuatu ke bapak bisa lewat saya, ketemu pak gubernur juga bisa lewat saya. Karena pak gubernur itu selalu ngajak saya jika ketemu politisi dan pengusaha supaya bisa kasih persepsi ada saksi, sehingga mereka juga kenal dengan saya. Kalo mereka langsung ke pak gubernur kadang-kadang mereka sungkan, pak gubernur sibuk dan sebagainya. Jadi kadang-kadang lewat saya, enggak harus lewat saya orang mereka punya kontak pak gubernur,” jelasnya.

Soal tudingan dirinya menjadi perantara bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma, alias Aguan, Sunny mengaku hanya kenal. Tak cuma Aguan, dia mengaku juga kenal dengan banyak pengusaha lainnya.

Baca Juga

“Seperti dengan pengusaha-pengusaha lainnya saja, kan kenal. Sama semua juga dekat, sama semua juga baik kok. Gak ada bedanya,” kata Sunny.

Ahok pun, kata dia, juga pernah bertemu dengan Aguan. “Kalau sama Pak Aguan sebulan sekali lah, kurang lebih seperti itu. Yang lain juga begitu ketemunya sebulan sekali kok, rata-rata sama, gak berbeda jauh,” katanya.

Ditambahkannya, Ahok tak hanya melakukan pertemuan dengan Aguan atau pengusaha properti. Namun sejumlah pengusaha lainnya. Saat Ahok akan melakukan pertemuan, biasanya dia yang mengatur jadwal, atau sebaliknya bila pengusaha akan bertemu, dia yang akan mencarikan waktu.

“Saya mengatur pertemuan dengan pelbagai macam pengusaha kok. Bukan ngatur loh ya, Pak Ahok bilang saya ingin ketemu dia, bisa dijadwalkan enggak? Atau pengusahanya bilang, saya mau ketemu Pak Ahok dijadwalkan bisa enggak?” akunya.

“Mau Pak Aguan, Pak Trihatma, mau siapa pun enggak semua juga lewat saya, kadang-kadang bisa langsung, bisa lewat staf lain juga bisa,” tuturnya.

Meski begitu, terkait raperda reklamasi, Sunny membantah menjadi penghubung antara pengusaha dengan anggota DPRD. Karena, beberapa anggota DPRD seperti Sanusi, sudah kenal lama dengan para pengusaha itu.

“Sebenarnya kalau antara pengusaha dengan DPRD ya, mereka sudah saling kenal kok. Bahkan lebih dulu sebelum ada saya. Sebelum saya kenal pengusahanya, sebelum saya kenal dengan DPRD-nya, mereka udah saling kenal. Misalkan kayak Pak Sanusi dan Pak Ariesman, itu setahu saya sejak 2004. Pak Sanusi kan sebelum DPRD pengusaha juga. Pernah ada kerjasama juga dengan APL (Agung Podomoro Land),” ujar Sunny.

“Jadi memang hubungan mereka (anggota DPRD DKI dengan pengusaha) sudah lama dan sebenarnya enggak perlu saya untuk kenal, untuk bicara gitu,” terangnya.

Sumber: Merdeka.com

Baca Juga