Warga Korban Penggusuran Pasar Ikan yang Tinggal di Perahu Diancam Ahok

Warga Korban Penggusuran Pasar Ikan tinggal di perahu-1JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (AHOK) tidak mempermasalahkan sebagian warga bekas kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara memilih tinggal di perahu setelah rumah mereka dibongkar.

Namun, dia mengancam akan bertindak tegas kepada warga yang belakangan disebut ‘manusia perahu’ jika membangun tenda di atas tanah negara.

“Biarin saja dia mau di perahu. Nanti kamu kalau nginjak-nginjak (tanah) negara, bikin tenda lagi, ya kita sikat,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (14/4).

Pasalnya, dia mengatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya, apabila sudah selesai membangun sheetpile (dinding turap yang dipasang di perairan) akan ada warga yang kembali membangun permukiman.

“Jangan seolah-olah kasihan. Justru dia kurang ajar, menyengsarakan keluarganya,” kata Ahok.

Baca Juga

Alasan Ahok, Pemprov DKI sudah menyediakan tiga rumah susun untuk warga yang kena gusur di Pasar Ikan dengan syarat mereka memiliki KTP Jakarta. Ketiga rusun itu ada di Rusun Rawa Bebek, Rusun Marunda dan Rusun Kapuk Muara.

Warga korban penggusuran pasar ikan tinggal di perahu-3
Warga korban penggusuran di Pasar Ikan yang tinggal di perahu

Namun korban penggusuran itu banyak yang tak mau tinggal di rusun-rusun tersebut. Alasannya, selain jauh dari tempat mereka mencari nafkah, melaut sebagai nelayan, kondisi rusun-rusun tersebut juga mengenaskan, seperti pintu tak bisa dibuka sehingga harus didobrak, juga WCnya mampat, dan ukurannya yang sangat kecil (1 kamar) untuk 4 atau 5 anggota keluarga. Selain itu, mereka juga keberatan kalau harus membayar rusun setiap bulan. (RMOL.co)

Baca Juga