Rakyat Protes Harga Daging dan Kebutuhan Pokok Lainnya Makin Mahal

Daging Sapi-1
Daging Sapi

PEKANBARU (SALAM-ONLINE): Arahan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga danging sampai Rp 80.000 tak berhasil. Buktinya masyarakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, contohnya, memprotes harga daging sapi dan kebutuhan pokok lainnya yang masih mahal, malah daging sapi berada di kisaran Rp130.000 per kilogram pada tiga hari jelang Ramadhan.

“Saya heran kenapa harga daging masih tetap mahal, padahal kan pak presiden sudah jelas memberitahukan harga daging sapi harus turun hingga Rp80.000 perkilogramnya,” kata salah seorang warga, Ratih di saat acara arisan di kediamannya, Kamis (2/6) sebagaimana dikutip kantor berita Antara, Jumat (3/6).

Selain Ratih, sejumlah ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut menyayangkan pemerintah setempat masih belum menurunkan harga daging dan komoditas lainnya jelang Ramadhan.

“Tradisi saya dengan keluarga selama Ramadhan biasanya masak rendang, jadi kalau mahal ya kami susah,” kata warga lainnya, Afni.

Keduanya mengharapkan agar kebijakan tersebut segara terealisasikan, karena menurutnya tidak hanya daging sapi tetapi juga harga bahan pokok lainnya ikut melonjak jelang Ramadan.

“Jika ini segara diwujudkan kami akan terbantu,” ujar keduanya.

Untuk diketahui Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan sejumlah menteri terkait agar menurunkan harga daging sapi menjelang Lebaran dengan mematok harga daging sapi turun hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Baca Juga

Tidak hanya daging, Presiden meminta jajarannya untuk menurunkan harga sejumlah kebutuhan pokok yang merangkak naik jelang Ramadhan.

Ketika dikonfirmasi oleh Antara, kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus membenarkan bahwa harga daging di daerah setempat masih pada kisaran Rp130.000 perkilogram.

“Kebijakan presiden sudah kita dengar untuk menurunkan harga daging, namun sebenarnya kita terkendala pada ketersediaan daging sapi itu sendiri,” katanya menjelaskan.

Disebabkan ketersediaan daging sapi lokal yang kurang, sebut dia, mengharuskan Provinsi Riau untuk memasok dari luar daerah.

Pasar Bawah di Bukittinggi
Pasar Bawah Bukittinggi, Sumbar

“Pasokan daging kita kurang, biasa di kirim dari Lampung atau Bali, nah yang disana itu juga diimpor dari Australia,” ungkapnya.

Sumber: Antara

Baca Juga