Iran Tuding Saudi Pendukung Terorisme, Ini Jawaban Menlu Al-Jubeir
BRUSSELS (SALAM-ONLINE): Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir merespon pernyataan Konsul Jenderal (Konjen) Iran selama kuliah umum di Pusat Penelitian Egmont Kementerian Luar Negeri Belgia di Brussels, setelah Konjen tersebut menuduh Saudi sebagai pendukung terorisme.
Al Arabiya, seperti dilansir ArabNews, Sabtu (23/7), menyiarkan bagian dari pidato Konjen Iran itu yang mengatakan, “Tidak ada yang melupakan bahwa Bin Laden adalah seorang warga Arab Saudi. Dia punya hubungan politik dan ekonomi yang kuat dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA). Kita juga tidak lupa bahwa di antara 19 orang yang berpartisipasi dalam serangan 11 September (2001), 15 orang adalah warga negara Saudi. Orang yang duduk di aula ini juga tahu negara mana yang telah mendukung Daesh (ISIS) selama beberapa tahun ini.”
Menanggapi tuduhan ini, Al-Jubeir menyatakan, “Saya tidak mengatakan apapun yang tidak didukung oleh fakta. Tidak berbicara tentang konstitusi Iran yang mengekspor revolusi? Tidak berbicara tentang konstitusi Iran yang menyebarkan paham Syiah? Apakah Iran tidak mendirikan ‘Hizbullah’? Apakah Iran tidak menyerang lebih dari 12 kedutaan di Iran dimana ini melanggar semua hukum internasional? Kami tidak pernah menyerang mereka. Iran yang melakukan. Bukankah Insinyur Iran yang merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap tempat tinggal pasukan Amerika di Alkhobar pada tahun 1996? Ya, mereka yang melakukannya.”
Al-Jubeir melanjutkan, “Petugas yang bertanggungjawab atas operasi ini adalah atase militer Iran di Bahrain. Orang yang membuat bom itu dari ‘Hizbullah’ Lebanon. Bahan peledak berasal dari Lembah Bekaa Lebanon. Tiga pemimpin utama operasi lari dan telah tinggal di Iran sejak saat itu.”
Menurut Al-Jubeir, agen-agen Iran memiliki hubungan dengan serangan teroris di Eropa dan Amerika Selatan. Ia mengatakan, pihaknya tidak menciptakan fakta-fakta ini. Ini adalah dunia dan ini adalah buktinya, kata Al-Jubeir.
“Kami berharap Iran akan menjadi tetangga yang baik. Tapi ini tergantung pada kedua belah pihak. Jika Anda ingin dunia berhubungan dengan Anda, maka ada persyaratan dengan menghentikan kebijakan ekspansionis bermusuhan dan kembali ke norma-norma dan praktik internasional,” tegasnya.
“Jika Anda tidak ingin pejabat Saudi mengritik Iran, maka jangan berperilaku dengan cara yang menarik kritik. Sejauh ini riwayat Iran penuh dengan kematian dan kehancuran, ketidakpatuhan dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip yang telah ada, khususnya yang berkaitan dengan hubungan bertetangga yang baik dan noninterference dalam urusan pihak lain,” ungkapnya. (EZ/salam-online)
Sumber: ArabNews