Ulama Asal Libya, Dr Sulaiman Al-Birah: “Umat Islam Harus Mengambil Hak Politik Mereka”

Dr Sulaiman Al-Birah-1
Dr Sulaiman Al-Birah

BOGOR (SALAM-ONLINE): Guru Besar Tafsir dan Ilmu Al-Qur’an Universitas Ummul Qura Makkah Al-Mukarramah, Prof Dr Sulaiman Al-Birah menyatakan bahwa umat Islam harus mengambil hak mereka dalam politik untuk menegakkan Islam.

Pernyataan tersebut disampaikan ulama asal Libya tersebut ketika menjawab peserta Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara (Al-Multaqa Ad-Dauli Al-Ilmi li ‘Ulama wa Du’at Janub Syarq Asia), di Aston Lake Hotel, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).

Dalam acara yang dihadiri oleh para ulama dan dai dari 13 negara di Asia Tenggara tersebut, salah seorang peserta melontarkan pertanyaan terkait dengan kondisi politik umat Islam, terutama di Jakarta, yang saat ini berada di bawah kepemimpinan kuffar.

Peserta tersebut juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sikap kaum Muslimin di tengah tatanan politik yang tidak dibangun di atas fondasi yang bukan Islam.

“Umat Islam harus memasuki parlemen (untuk mengubah) dan mengambil hak-hak politik mereka,” ujar Sulaiman Al-Birah.

Dalam pemaparannya, Dr Sulaiman juga menceritakan tentang kondisi pergerakan Islam internasional, termasuk isu terorisme dan pemahaman takfir yang banyak merugikan umat Islam.

Baca Juga

Ulama yang kerap menyampaikan ceramah-ceramah tentang kandungan Al-Qur’an ini juga menegaskan pentingnya ajaran Islam yang wasathiyah (pertengahan) di tengah berbagai isu yang menimpa kaum Muslimin.

Selain Dr. Sulaiman Al-Birah, beberapa ulama lain seperti Prof Thaha Abidin, Dr Shidiq Al-Fakki, Syaikh Adil Al-Muqbil dan Syaikh Abdul Karim As-Silmi juga turut menyampaikan ceramahnya dalam perhelatan yang digelar oleh Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara ini.

Sementara itu, para tokoh asal Indonesia yang hadir sebagai peserta di antaranya adalah Ustadz Abu Muhammad Abu Jibriel Abdurrahman (Majelis Mujahidin Indonesia), Ustadz Yusuf Mansur (dai), Ustadz Ahmad Farid Okbah (Aliansi Nasional Anti Syiah), Ustadz Yusuf Utsman Baisa (Perhimpunan Al-Irsyad), Dr Jeje Zainuddin (Persis), Dr Nirwan Syafrin (INSISTS), Dr Tiar Anwar Bachtiar (MIUMI), Dr Zein An-Najah (DDII), dan lainnya.

Acara yang digelar bekerjasama dengan Yayasan Menara Al-Islamiyah ini akan ditutup pada Selasa (26/7), dan akan diakhiri dengan penyampaian rekomendasi yang dirumuskan oleh para peserta.

Rekomendasi tersebut diharapkan bisa menjadi solusi bagi permasalahan umat dan menjadi blue print bagi peta aktivitas dakwah ke depan. (Abu Azzam/salam-online)

Baca Juga