Diduga Lecehkan Al-Qur’an, Ahok: “Gak Pilih Saya, Dibohongi Pake Surat Al Maidah Ayat 51”

ahok-saat-berdialog-dengan-warga-di-kepulauan-seribu-selasa-2792016-lalu-foto-jessi-carina
Ahok saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016 lalu. (Foto: Jessi Carina/Kompas.com)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Media sosial kembali dihebohkan dengan pernyataan pelecehan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap Al-Qur’an.

Saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu, Ahok menyatakan bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu tak memilihnya karena dibohongi dengan menggunakan surat Al-Maidah ayat 51.

“Jadi nggak usah pikiran, ‘ah…nanti kalo nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar’, nggak! Saya (Ahok) masih terpilih sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak-ibu nggak pilih saya (Ahok), ya kan! Jadi bapak-ibu gak bisa pilih saya, iya kan, dibohongi pake surat Al Maidah ayat 51, macem-macem itu, itu hak bapak-ibu. Jadi kalau bapak-ibu merasa gak bisa milih nih, ‘Karena saya takut masuk neraka’, dibodohin gitu, nggak apa-apa. Karena, ini panggilan pribadi bapak-ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak-ibu gak usah merasa gak enak, dalam nuraninya gak bisa pilih Ahok,” kata Ahok yang pernyataannya diupload di Channel Youtube.

Karena itulah Ahok dipetisi. PETISI ONLINE di situs change.org menyatakan:

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kami warga negara Indonesia, khususnya masyarakat yang beragama Islam, merasa sangat terganggu atas ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melecehkan ayat suci Al- Qur’an dengan kalimat “dibohongi pake surat Al Maidah ayat 51”, pada acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu yang di publikasikan pada 27 September 2016.

Atas ucapan yang melecehkan tersebut, kami yang menandatangani Petisi ini:

Baca Juga

1. Menuntut permintaan maaf dan penyesalan kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok atas ucapan pelecehan tersebut. Dan menghimbau agar tidak lagi membawa ayat suci Al Qur’an dengan tafsirannya sendiri, dimana tafsirannya dapat menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.

2. Meminta Majelis Ulama Indonesia agar melakukan langkah serius untuk memperingatkan Gubernur DKI Jakarta atas perbuatannya.

3. Meminta Menteri Agama Drs Lukman Hakim Saifuddin memberikan teguran kepada Gubernur DKI Jakarta agar tidak lagi memicu keresahan umat beragama.

Demikianlah tuntutan yang kami sampaikan. Agar situasi dapat segera mereda dan tidak semakin meresahkan, kami meminta kepada para penerima petisi ini agar segera menindaklanjuti.

Kami yang menandatangani petisi mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya. Semoga Allah Ta’ala memberkahi negeri kita dan menjauhkan dari marabahaya.

Wassalamu’alaikum waramatullahi wabaraktuh.

Link petisi: https://www.change.org/p/basuki-tjahaja-purnama-ahok-jangan-lecehkan-ayat-al-qur-an

Untuk diketahui, setelah video dan petisi ini ramai beredar di media sosial, banyak Umat Islam yang protes atas pernyataan Ahok itu. (Ez/salam-online)

Baca Juga