Penjajah Zionis Marah karena UNESCO Hanya Sahkan Nama Al-Haram Asy-Syarif di Tanah Al-Quds
SALAM-ONLINE: Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) sudah mengesahkan sebuah resolusi yang membuat penjajah Zionis “Israel” marah karena badan PBB itu mengakui Masjid Al Aqsha sebagai situs suci, tempat ibadah dan peninggalan peradaban Islam.
Penjajah itu juga tak terima lantaran UNESCO tidak mengaitkan “Israel” dengan situs suci di Al-Quds (Jerusalem).
Pekan lalu Zionis “Israel” membekukan hubungan dengan badan kebudayaan PBB itu setelah satu komite UNESCO menerima resolusi yang disponsori Arab agar merujuk Al-Haram asy-Syarif untuk komplek masjid di Al-Quds/Jerusalem, dan bukan Temple Mount, seperti disebut umat Yahudi.
Hari Selasa 18 Oktober, Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, mengesahkan resolusi tersebut.
UNESCO juga mengecam penjajah “Israel” karena membatasi akses umat Islam ke Masjid Al Aqsha, yang merupakan salah satu tempat suci umat Islam, di komplek tersebut.
Wakil Duta Besar Palestina untuk UNESCO, Mounir Anastas, menyambut baik resolusi tersebut dan mengharapkan resolusi akan menekan otoritas penjajah “Israel”, katanya, agar menghentikan semua pelanggaran.
Namun Duta Besar penjajah “Israel”, Carmel Shama Hacohen, menuduh Palestina ‘bermain-main’.
Tempat suci di Jerusalem timur itu seluas 14 hektar, yang dirampas “Israel” dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan belakangan diduduki walau tidak diakui dunia internasional.
Penjajah “Israel” mempertimbangkan Jerusalam sebagai kota yang tidak dipisahkan namun Palestina menginginkan kawasan timur Jerusalem sebagai ibu kota dari negara masa depan mereka.
Sumber: BBCIndonesia