JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum Gerakan Bela Negara (GBN) Mayjen TNI (Purn) Budi Sujana menilai banyak hal kontraproduktif yang dilakukan oleh Basuki Purnama alias Ahok, terutama terkait pelecehan terhadap Al-Qur’an dan umat Islam baru-baru ini
“Ahok tidak pantas mengatakan bahwa Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 adalah suatu (alat yang dipakai untuk) kebohongan, itu penistaan agama. Karena, walau bagaimanapun tidak boleh menganggap bahwa itu adalah sebuah kebohongan kepada satu pemeluk agama lain, itu sangat sensitif. Jadi, apa yang dikatakan Ahok itu berbahaya,” ujar Budi Sujana kepada salam-online saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/10).
Ia menegaskan, bukan hanya Al-Qur’an, dalam konteks Pancasila saja sudah sangat tidak pas dan melecehkan Bhineka Tunggal Ika.
Menurutnya, Ahok tidak masuk ke dalam kriteria pemimpin yang baik dan mengarahkan kepada persatuan. Sebab, ujarnya, seorang pemimpin tidak akan membuat reaksi kegaduhan di masyarakat.
“Kalau model pemimpinnya begitu, tidak mungkin bisa bersatu, itu sudah pasti. Bahkan menimbulkan peperangan dan kegaduhan di masyarakat,” kata Budi Sujana.
Menyikapi keputusan yang dikeluarkan oleh MUI Pusat atas penistaan agama yang dilakukan Ahok, ujar Budi, itu perlu diapresiasi. Menurutnya, langkah tegas yang diambil oleh MUI merupakan bentuk sikap agar tidak terjadi kegaduhan di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah pernyataan sikap MUI sudah keluar sangat tegas. Itu cukup menjawab keresahan masyarakat,” jelasnya.
“Paling tidak keputusan itu akan mempersatukan umat Islam, Itu hal positif terhadap umat Islam. Nilai positif itu diharapkan adanya persatuan umat,” tegasnya. (EZ/salam-online)