Diperkosa, Dibunuh dan Rumah Mereka Dibakar, Muslim Rohingya Selamatkan Diri ke Bangladesh

A Rohingya Muslim man and his son cry after being caught by Border Guard Bangladesh (BGB) while illegally crossing at a border check point in Cox’s Bazar, Bangladesh. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Seorang pria Muslim Rohingya dan anaknya menangis setelah tertangkap oleh Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) karena dianggap secara ilegal melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh. (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

BANGLADESH (SALAM-ONLINE): Masyarakat Muslim Rohingya di Myanmar yang tertindas berbondong-bondong menyelamatkan diri menuju Bangladesh untuk mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi dan rumah penduduk pada pekan ini.

Beberapa orang dari rombongan pengungsi dikhawatirkan hilang setelah perahu mereka tenggelam saat berupaya melarikan diri dari kekerasan di negaranya.

Kekerasan yang dipicu masalah etnis dan agama ini telah menewaskan sedikitnya 86 orang dan menelantarkan 30 ribu orang pada bulan ini.

Sejumlah pengungsi Rohingya dinyatakan hilang sejak Selasa (22/11) setelah rombongan mereka menyeberangi Sungai Naaf yang memisahkan Myanmar dengan Bangladesh.

“Ada sekelompok orang dari desa kami yang menyeberangi sungai dengan perahu untuk datang ke sini. Tapi tiba-tiba perahu tenggelam,” kata Humayun Kabir, ayah dari tiga anak yang ikut mengungsi ke Bangladesh, lansir Reuters, Kamis (24/11).

Baca Juga

Meskipun banyak dari mereka yang bisa berenang dan mampu mencapai tepi sungai, imbuh Humayun, tujuh orang tetap hilang, tak terkecuali anak-anak mereka.

Warga Rohingya dan kelompok hak asasi manusia menyatakan bahwa pasukan militer dan penjaga perbatasan sudah memerkosa sejumlah perempuan Rohingya, membakar rumah-rumah dan membunuh warga sipil selama operasi di sana. Namun, pemerintah Myanmar dan militer menyangkal tuduhan tersebut.

Kekerasan ini adalah yang paling serius sejak tewasnya ratusan orang dalam bentrokan komunal di Rakhine pada 2012, sekaligus menimbulkan dilema besar bagi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Aung San Suu Kyi dikecam lantaran tidak bersikap tegas terhadap kekerasan etnis besar di negaranya.

Hingga kini 30.000 orang diperkirakan telah mengungsi dan ribuan lainnya telah ditindas oleh pemerintah Myanmar, PBB melaporkan. (EZ/salam-online)

Sumber: Reutersihr-lets-help-rohingya

Baca Juga