GNPF-MUI: “Berlangsung Damai, Aksi Bela Islam Diprovokasi Pria Berbaju Batik dan Kaus Hitam”

konpers-gnpf-mui-1
Konpers GNPF-MUI. (Foto: EZ)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016 berlangsung damai meski disusupi oleh provokator yang kecewa jika aksi ini berlangsung damai.

Lautan manusia yang menyesaki jalan-jalan protokol di jantung ibu kota, terutama di sekitar Bunderan HI, Tugu Tani, Masjid Istiqlal, Patung Kuda hingga di depan Istana, semuanya terkendali.

“Meski hasil perundingan oleh perwakilan aksi yang dikomandoi pimpinan GNPF-MUI tidak memuaskan karena Presiden RI Joko Widodo tidak bersedia menerima dan tidak berada di istana, peserta aksi bisa menahan diri dan tetap berada dalam koridor dan Komando Aksi Damai,” ungkap Ustadz Bachtiar Nasir saat jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Sabtu (5/11) siang.

Ia mengatakan besarnya jumlah massa yang ikut aksi Tuntutan Hukum dan pemenjaraan terhadap Pelaku Penodaan Agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) menjadi syiar Islam bahwa umat Islam di Indonesia bersatu untuk kebaikan bangsa dan negara melalui Jihad Konstitusi.

Baca Juga

Secara hukum, menurutnya, aksi damai ini masih sesuai koridor hukum berdasarkan UU No 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Aksi ini juga tidak melanggar Peraturan Kapolri mengenai batas waktu penyampaian pendapat di depan umum pada pukul 18.00.

“Karena proses negosiasi antara perwakilan peserta aksi oleh KH Arifin Ilham masih berlangsung dengan diterima oleh Menkopolhukam Wiranto. Namun tiba-tiba terjadi aksi provokasi oleh pria berbaju batik dan kaus putih hitam disertai penembakan gas air mata oleh aparat,” ujar Ustadz Bachtiar di hadapan awak media.

Konferensi pers dihadiri oleh Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Syihab, Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir, KH Misbahul Anam (Wakil Ketua) dan KH Muhammad Zaitun Rasmin (Wakil Ketua) serta Korlap Aksi Munarman dan dokter dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan. (EZ/salam-online)

Baca Juga