Habib Rizieq Seru Jokowi dan Seluruh Pejabat Takut kepada Allah

konpers-gnpf-3
Konpers GNPF-MUI. (Foto: EZ)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Syihab menyesalkan sikap aparat kepolisian yang anarkis terhadap para demonstran yang jumlahnya lebih dari 2 juta orang tersebut.

“Saya kecewa dengan sikap polisi, polisi lebih mengutamakan aturan dan protap yang ada daripada memberikan atau menjamin keamanan dan kenyamanan bagi massa aksi yang disebutnya sebagai masyarakat. Kalau polisi alasan protap, malam tidak boleh demo, di sini kita harus tahu bahwa keselamatan rakyat tu lebih penting daripada protap,” tegas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu di hadapan awak media, Sabtu (5/11).

Jadi, ujarnya, ada aturan-aturan di atas protap itu sendiri, polisi harus cerdas.

Habib Rizieq juga menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan kebohongan besar kepada rakyatnya.

“Presiden telah melakukan kebohongan, tentang kesepakatan antara istana dengan peserta aksi itu tidak pernah ada. Yang ada istana menawarkan ke peserta aksi dan ditolak oleh peserta aksi. Itu tawaran, jadi nego sampai malam itu belum selesai,” ungkapnya.

Baca Juga

Habib Rizieq menyatakan, Presiden menyampaikan informasi bohong dengan mengatakan bahwa ada kesepakatan antara Istana dengan massa aksi. Padahal, kata dia, kesepakatan tidak pernah ada.

Ia mengatakan bukan hanya presiden yang melakukan kebohongan, tetapi Polri juga telah melakukan kebohongan terkait Aksi Damai Bela Islam, Jumat, 4 November.

“Polri menyampaikan melalui siaran persnya hanya menembakkan gas air mata. Padahal, kenyataanya, ada peluru karet yang ditembakkan ke kerumunan massa, dan itu disengaja mengarah kepada kerumunan,” terangnya.

Habib Rizieq juga mengungkapkan pada saat Aksi Damai Bela Islam II itu, aparat kepolisian tidak melakukan tindakan sebagaimana yang ditugaskan oleh Undang-Undang, yaitu mengayomi rakyatnya dengan memberikan keamanan dan kenyamanan.

“Allah yang menyelamatkan kita saat kita ditembaki polisi, kok tega kepala negara beserta jajaran keamanannya mengorbankan rakyatnya hanya untuk melindungi seorang penista agama. Hey Jokowi, seluruh pejabat, takutlah kalian kepada Allah,” serunya. (EZ/salam-online)

Baca Juga